Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Urai Kerumunan Pelayat di Rumah Duka KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie

Kompas.com - 11/07/2021, 07:33 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Tebet mengurai kerumunan pelayat yang datang di rumah duka KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie di Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/7/2021) malam.

"3 pilar sudah mengimbau dan insya Allah kerumunan pelayat kita urai, mengingat bahwa kondisi sekarang sedang PPKM Darurat," ujar Kapolsek Tebet Kompol A Alexander Yuriko Hadi saat dihubungi awak media, Sabtu (10/7/2021).

Alexander mengatakan, massa pelayat sudah mulai berdatangan tidak lama setelah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie dikabarkan meninggal dunia, Sabtu, pukul 17.38 WIB.

Baca juga: KH Abdul Rasyid Abdullah Syafiie Meninggal Dunia

Alexander yang juga hadir mengamankan keadaan di rumah duka mengajak massa menjaga nama baik almarhum dengan menaati protokol kesehatan.

Sementara itu, Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan, pihaknya akan melakukan sterilisasi di lingkungan rumah duka hingga ke depan masjid terdekat.

Ia juga mengatakan, pemakaman almarhum akan dilakukan pada Minggu (11/7/2021) pukul 09.00 WIB.

Adapun KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Ketua MUI Kota Tangerang KH Ghozali Barmawi Meninggal Dunia

KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i merupakan pria kalahiran Jakarta, 30 November 1942. Ia merupakan putra ulama Betawi legendaris KH Abdullah Syafi’i.

Semasa hidupnya, selain berdakwah, ia mengasuh Pondok Pesantren Al Qur'an As-syafi’iyah di Sukabumi yang ia dirikan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com