Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecamatan Kembangan Miliki Tim Pemulasaraan Jenazah Korban Covid-19 di Tiap Kelurahan

Kompas.com - 30/07/2021, 16:55 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, kini miliki tim palang oranye, yakni tim pemulasaraan jenazah terkait Covid-19 yang terdiri dari warga, tenaga kesehatan, dan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Tim palang oranye, kata Camat Kembangan, Joko Mulyono, kini dimiliki oleh tujuh kelurahan yang ada di Kecamatan Kembangan. Ada juga satu tim di tingkat kecamatan yang disiagakan jika dibutuhkan, sehingga totalnya ada delapan tim. Satu tim, kata Joko, terdiri dari tujuh orang.

"Sudah dibentuk dari 1 Juli 2021. Sudah ada 65 jenazah terkait Covid-19 yang sedang isolasi mandiri lalu meninggal dunia yang pemulasarannya dilakukan oleh tim ini. Sekarang ada di semua kelurahan," kata Joko, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Kembangan Capai 45,7 Persen

"Jadi tim ini bertanggunjawab terhadap yang meninggal saat isoman di rumah, termasuk juga membantu kalau ada yang meninggal di puskesmas," kata dia.

Joko mengungkapkan, pembentukkan tim itu dipicu sebuah peristiwa di pada Juni lalu saat kasus Covid-19 di Jakarta sedang melonjak. Kala itu, seorang warga Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, meninggal dunia tetapi harus menunggu satu hari untuk bisa dipulasara.

"Sempat nginap jenazah itu karena tenaga kesehatan tidak bisa (melakukan pemulasaraan) karena sedang banyak. Atas dasar itu kami bentuk awalnya di Kelurahan Kembatan Utara," kata Joko.

Setelah itu, tim dibentuk di setiap kelurahan. Anggota tim di tiap kelurahan telah diberikan pelatihan pada 4 Juli 2021. Menurut Joko, jumlah jenazah yang dipulasara oleh tim ini berangsur berkurang.

Terakhir, tim palang oranye Kelurahan Meruya Selatan melakukan pemulasaraan seorang warga Jalan Cendana KQV, Meruya Selatan, pada Kamis kemarin. Selain itu, pihak kecamatan, kata Joko, juga telah menyediakan peti bagi jenazah agar mudah dijangkau jikada warga yang meninggal dunia.

"Kami stok peti jenazah di kecamatan kalau ada yang meninggal bisa langsung kontak lalu ambil. Kami sehari kemarin stok lima terus sempat delapan juga. Jadi kalau stok tinggal satu  kami minta lagi," jata  Joko.

Namun, saat ini sudah tidak ada lagi stok peti yang disediakan lantaran angka kematian di Kecamatan Kembangan telah menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com