Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi yang Terluka akibat Kebakaran Lapas Tangerang Akan Dioperasi Beberapa Kali

Kompas.com - 10/09/2021, 17:11 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Narapidana (napi) yang terluka akibat kebakaran hebat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang akan dioperasi dua kali seminggu di RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang.

Diketahui, ada tujuh napi yang menerima perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani berujar, mulai 13 September 2021, seluruh korban akan dioperasi dua kali seminggu.

Baca juga: Kasus Kebakaran Lapas Tangerang yang Tewaskan 44 Napi Naik ke Penyidikan

Pihak RS kemudian akan melakukan evaluasi selama tiga minggu setelah operasi pertama.

"Nanti perbaikan luka dievaluasi selama berangsur tiga minggu ke depan, tergantung kondisi pasien," papar Hilwani kepada awak media, Jumat (10/9/2021).

"Kalau bertahan akan operasi terus, kalau tidak ya tidak operasi," sambungnya.

Dia menjelaskan, operasi itu akan ditangani oleh dua dokter, yaitu dokter bedah plastik dan dokter anestesi.

Baca juga: Napi Selamat dalam Musibah Kebakaran Lapas Tangerang Dipindahkan ke Blok Lain

Setiap operasi dapat berlangsung selama 1-5 jam, tergantung kondisi setiap korban.

"Dari perawat lebih dari tiga (orang) untuk kasus satu pasien," sebut Hilwani.

Adapun operasi yang akan dilakukan adalah operasi debridement. Kata dia, debridement adalah operasi pembersihan luka dan pengangkatan jaringan yang terbakar.

Tujuannya untuk meringankan peradangan yang dialami korban.

Dari tujuh napi yang dirawat di RS tersebut, dua di antaranya telah menjalani operasi debridement pada Kamis kemarin.

Baca juga: Ketika Blok yang Terbakar di Lapas Tangerang Hanya Dijaga 1 Petugas...

Sebelumnya diberitakan, ada total 10 napi yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang pada Rabu.

Namun, pada Kamis pagi, tiga di antara 10 napi tersebut meninggal dunia karena mengalami gangguan multiorgan. Ketiga napi yang meninggal itu berinisial A, H, dan T.

Adapun kebakaran di Lapas Tangerang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Akibat kebakaran di Blok C2 lapas tersebut, total 44 napi tewas, 5 luka berat, dan 72 luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com