Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ibu Korban Keracunan Nasi Kotak PSI Mengaku Diintimidasi Usai Lapor Polisi…

Kompas.com - 28/10/2021, 16:26 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu korban keracunan nasi kotak dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dina Minatta (37), mengaku diintimidasi pihak PSI usai dirinya membuat laporan ke polisi.

Menurut Dina, orang yang mengaku dari PSI memintanya untuk mempertimbangkan kembali laporan yang ia buat.

Orang tersebut bertanya apakah Dina juga sudah memperhitungkan untung rugi jika membuat laporan ke polisi. Pihak PSI tersebut bertanya berkali-kali, hingga membuat Dina geram.

“Dia berulang kali minta saya untuk pikirkan kembali keputusan itu. Saya geram dengarnya. Saya enggak takut karena saya merasa benar dan meminta keadilan,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Didatangi Orang Mengaku dari PSI, Ibu Korban Keracunan Nasi Kotak Geram Ditanya Untung Rugi Lapor Polisi

Dina membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Utara pada Senin (25/10/2021) usai kedua anaknya mengalami mual dan muntah karena menyantap nasi kotak yang dibagikan oleh PSI di hari sebelumnya.

Kedua anaknya dibawa ke Rumah Sakit Koja saat mulai diare.

“Saya pertama kali datang ke IGD karena anak saya kondisinya udah parah banget, buang air terus,” bebernya.

Dina memutuskan untuk melapor ke polisi setelah melihat kondisi kedua anaknya itu. Terlebih lagi, Dina merasa PSI tidak bertanggung jawab dan tidak mengunjungi anaknya ketika berada di rumah sakit.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 23 warga RW 006 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak berlogo PSI.

Baca juga: Ibu Korban Keracunan Nasi Kotak Lapor Polisi, PSI: Kami Kooperatif, Tidak Lari

Para warga yang keracunan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Koja.

Pihak PSI sudah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

"Adanya kejadian kemarin, kami telah berkoordinasi dengan puskesmas dan RS memastikan warga tertangani. Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar, Senin.

PSI mengaku hanya membagikan nasi kotak tersebut kepada warga.

"PSI tidak membuat makanan yang dibagikan dalam bentuk ricebox tersebut. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ricebox ini dari publik, bekerja sama dengan warung-warung dan UMKM," ucap Michael.

Baca juga: 23 Warga Koja Keracunan Usai Makan Nasi Kotak Berlogo Partainya, PSI Minta Maaf

PSI: kami selalu siap bertanggung jawab.

Berkaitan dengan laporan korban ke polisi, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengatakan bahwa pihaknya selalu siap bertanggung jawab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com