JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeklaim bahwa banjir di Jakarta kini lebih cepat surut.
Alasannya, jajaran Pemprov DKI Jakarta kini telah mempercepat upaya penanganan banjir karena upaya tersebut menjadi indikator penilaian atau key performance indicator (KPI) pegawai.
"Di awal tahun ini terasa daerah-daerah yang biasanya kalau banjir tergenang 3-4 hari, sekarang kurang dari satu hari sudah kering. Kenapa? Karena sekarang petugas lurah, camat, BPBD, itu semua punya target," kata Anies dalam rakornas virtual Antisipasi La Nina di Jakarta, Jumat, dikutip Antara.
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta Hari Ini dan Besok, Berpotensi Banjir
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menargetkan genangan air surut dalam waktu enam jam setelah hujan berhenti.
Menurut dia, kapasitas drainase jalan utama atau jalan raya di Jakarta mencapai 100 milimeter per hari, sedangkan di luar jalan utama dan jalan raya mencapai 50 milimeter per hari.
Apabila curah hujan per hari di Jakarta mencapai 100 milimeter, Anies menargetkan kawasan Ibu Kota tidak boleh banjir.
Sementara itu, untuk antisipasi banjir, pihaknya sudah melakukan aksi gerebek lumpur dengan mengeruk sedimen dan sampah di sejumlah sungai dan waduk di lima wilayah di DKI Jakarta.
Baca juga: Sebut Banjir Tak seperti Gempa Bumi, Anies: Air Hujan Kendali Manusia
Tujuannya agar waduk dan sungai tersebut memiliki daya tampung air yang lebih besar jika curah hujan lebih tinggi dari 100 milimeter per hari.
Sementara itu, lanjut Anies, 13 sungai yang mengalir di Jakarta memiliki daya tampung 2.300 meter kubik per detik.
Anies mencatat, volume air yang sempat masuk ke Jakarta mencapai 3.200 meter kubik per detik ketika ada hujan ekstrem di kawasan selatan atau pegunungan.
"Jadi gapnya itu bisa meningkat sampai 1.000 meter kubik per detik antara daya tampung dengan air yang masuk, itu sebabnya harus dikendalikan di kawasan tengah dengan waduk, supaya masuknya ke dalam kota masih tetap sesuai kapasitas," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.