Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwira Menengah Polisi Dipukul Saat Jaga Demo Ormas di DPR/MPR

Kompas.com - 25/11/2021, 17:57 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perwira menengah kepolisian diduga menjadi korban pemukulan saat mengamankan aksi demonstrasi yang digelar organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila, di depan Gedung DPR/MPR, Kamis (25/11/2021).

Direktur Lalu Lintas Kombes Sambodo Purnomo Yogo membenarkan dugaan pemukulan terhadap petugas yang sedang mengamankan jalannya demo tersebut.

"Betul," jelas Sambodo melalui pesan singkat, Kamis (25/11/2021).

Namun, Sambodo belum dapat menjelaskan secara terperinci dugaan pemukulan yang terjadi di tengah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR itu.

Baca juga: Buntut Bentrokan Ormas di Ciledug, 2 Anggota PP Jadi Tersangka

Dia hanya membenarkan bahwa korban pengereroyokan itu adalah Kepala Bagian Operasional (KBO) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali.

Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani perawatan, karena terluka di kepala.

"Sedang dirawat di RS Kramat Jati, luka di kepala," singkat Sambodo

Sebelumnya, sebanyak 2.645 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta dikerahkan untuk menjaga aksi unjuk rasa di Jakarta Pusat, Kamis.

Aksi unjuk rasa akan berlangsung di dua lokasi, yakni demo serikat buruh di sekitar Patung Kuda untuk menolak upah minimum provinsi, serta demo ormas Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR.

Baca juga: Usai Didemo PP, Junimart Girsang Minta Maaf Soal Pernyataannya Terkait Ormas

Sambodo menyebut, aksi di depan Gedung DPR/MPR digelar untuk memprotes pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang, yang meminta ormas Pemuda Pancasila dibubarkan.

"Ada demo salah satu ormas yang memprotes pernyataan dari salah satu tokoh politik ya," kata Sambodo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com