Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Anjlok di Pelintasan Ciputat, Jadwal Perjalanan Kereta Rute Serpong-Tanah Abang Terlambat

Kompas.com - 05/12/2021, 16:12 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter melakukan rekayasa operasional kereta rel listrik (KRL) jalur Stasiun Tanah Abang-Serpong, Minggu (5/12/2021).

Rekayasa operasi dilakukan lantaran satu rangkaian KRL commuterline anjlok di pelintasan sebidang di Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Minggu siang.

Lokasi anjloknya KRL milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) itu berdekatan dengan Stasiun Sudimara, Jombang.

Baca juga: KRL Anjlok di Pelintasan Ciputat, Tak Ada Penumpang di Dalam Kereta

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar, seluruh KRL yang melintas dari Stasiun Serpong ke Stasiun Kebayoran dan sebaliknya akan diatur bergantian menggunakan satu jalur.

Dengan kata lain, penumpang dari Stasiun Serpong-Stasiun Kebayoran masih dapat melewati Stasiun Sudimara, meski ada rangkaian KRL yang anjlok.

Namun, kata Anne, perjalanan KRL bakal mengalami keterlambatan.

"Tetap akan ada keterlambatan perjalanan KRL sehubungan adanya gangguan operasional ini dan upaya penangangannya dalam beberapa waktu mendatang," ujar Anne dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Baca juga: Dishub Depok Klaim Arus Lalu Lintas di Hari Kedua Ganjil Genap Lebih Lancar meski Masih Macet

Namun, Anne tidak menjelaskan penyebab rangkaian KRL tersebut anjlok.

Melalui keterangan tertulisnya, dia hanya mengatakan bahwa ada gangguan operasional pada KRl dengan nomor D1/10519.

"Gangguan operasional terjadi pada pukul 12.20 WIB di sekitar Stasiun Sudimara," ujarnya.

Anne menyebutkan, saat ini pihaknya beserta PT KAI Daop 1 Jakarta tengah melakukan perbaikan.

"KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk senantiasa mengikuti informasi dari petugas di stasiun dan KRL," ucapnya.

"Mohon tidak memaksakan diri naik ke dalam kereta yang telah terisi sesuai kuota," sambung dia.

Baca juga: Seluruh Kegiatan Menwa UPN Veteran Jakarta Dihentikan Buntut Mahasiswi Meninggal Saat Pembaretan

Berdasarkan pantauan Kompas.com sekitar pukul 15.50 WIB, ada rangkaian KRL lain yang masih dapat melintas di rel yang berada tepat di samping rangkaian KRL yang anjlok.

Seorang saksi mata bernama Junaidi (37) sebelumnya mengungkapkan bahwa salah satu rangkaian KRL itu anjlok sekitar pukul 12.30 WIB.

"Kejadiannya ini ambruk gerbong keretanya. Jam 12.30-an. Dengar suara bruk gitu, ya kenceng suaranya," kata dia saat ditemui, Minggu.

Menurut Junaidi, kereta tersebut berangkat dari arah Serpong, Tangsel, menuju Jakarta. Katanya, tidak ada penumpang yang berada di KRL tersebut.

"Enggak ada yang luka-luka. Kan ini juga keretanya kosong," ucap Junaidi.

Junaidi mengatakan, saat gerbong itu anjlok, palang pintu di pelintasan sebidang sudah menutup. Pengendara kendaraan bermotor, lanjutnya, tidak bisa melintas dan berputar balik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com