Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Pesawat Ditawari Karantina Rp 19 Juta oleh Calo, Satgas Sebut Karantina di Hotel Memang Mahal

Kompas.com - 20/12/2021, 17:54 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang penumpang pesawat mengatakan bahwa banyak calo di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, yang menawarkan karantina kesehatan di hotel dengan harga hingga Rp 19 juta.

Pernyataan itu direkam oleh seorang perempuan dalam sebuah video dan beredar di aplikasi pengirim pesan WhatsApp.

Menanggapi hal tersebut, Komandan Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Letkol Agus Listiono mengatakan bahwa harga itu adalah paket karantina kesehatan di hotel.

Baca juga: Dibujuk Calo Karantina di Hotel Rp 19 Juta saat Antre ke Wisma Atlet, Penumpang Pesawat: Mafianya Luar Biasa

Harga paket karantina di hotel tergolong mahal karena terdapat sejumlah fasilitas yang digunakan oleh para penumpang dari luar negeri yang menjalani karantina.

"Hotel tuh mahal, Rp 19 juta. Nyatanya sekarang ada hotel bintang dua, itu pun tidak per hari. Itu pun sepuluh hari, paket. Itu di situ tidak sama dengan (pengunjung hotel) reguler yang masuk hotel terus check out gitu, bukan," kata Agus kepada awak media, Senin (20/12/2021).

"Itu ada nakesnya, ada PCR-nya, ditanggung hotel. Terus di hotel, PCR kedua ditanggung oleh hotel. Armada pengangkutnya dari bandara yang bawa dari hotel. Keamanannya juga hotel," sambung dia.

Baca juga: Viral Video TKI Telantar di Bandara Soekarno Hatta, Tunggu Antrean ke Wisma Atlet dari Maghrib sampai Subuh

Di sisi lain, menurut Agus, perempuan yang merekam itu sebenarnya tak berhak menggunakan fasilitas karantina di Wisma Atlet.

Sebab, pihak yang diizinkan karantina di Wisma Atlet adalah pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar dari luar negeri, dan aparatur sipil negara.

Sementara itu, perempuan tersebut adalah wisatawan.

"Sampaikan itu yang memviralkan itu sebenarnya harus malu, karena apa, karena dia itu wisatawan," ujarnya.

Baca juga: Nasib TKI Pulang ke Indonesia: Menunggu Semalaman di Bandara dan Terlantar di Wisma Atlet

Diberitakan sebelumnya, perempuan dalam video menyatakan bahwa terdapat banyak calo di Bandara Soekarno-Hatta yang menawarkan karantina kesehatan di hotel.

Tak tanggung-tanggung, dia mengeklaim bahwa harga yang ditawarkan oleh calo untuk satu orang penumpang pesawat mencapai Rp 19 juta.

Harga belasan juta rupiah itu dibenarkan oleh seorang penumpang lain yang berada di sebelah perekam video.

Baca juga: Pekerja Migran Antre Berjam-jam untuk Karantina, Ini Kata Pihak Wisma Atlet

"Banyak calo-calo tadi membujuk-bujuk kita supaya di hotel, ya Bu," katanya kepada seorang perempuan lain, dikutip Senin.

"Betul," jawab perempuan lain tersebut.

"Itu hotel Rp 19 juta (untuk) satu orang, gila. Bener-bener nih mafianya luar biasa. Tolong diviralkan ya abang-abang, mpok-mpok, kakak-kakak, adik-adik, biar pemerintah melek deh," kata perekam video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com