TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang penumpang pesawat mengatakan bahwa banyak calo di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, yang menawarkan karantina kesehatan di hotel dengan harga hingga Rp 19 juta.
Pernyataan itu direkam oleh seorang perempuan dalam sebuah video dan beredar di aplikasi pengirim pesan WhatsApp.
Menanggapi hal tersebut, Komandan Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Letkol Agus Listiono mengatakan bahwa harga itu adalah paket karantina kesehatan di hotel.
Harga paket karantina di hotel tergolong mahal karena terdapat sejumlah fasilitas yang digunakan oleh para penumpang dari luar negeri yang menjalani karantina.
"Hotel tuh mahal, Rp 19 juta. Nyatanya sekarang ada hotel bintang dua, itu pun tidak per hari. Itu pun sepuluh hari, paket. Itu di situ tidak sama dengan (pengunjung hotel) reguler yang masuk hotel terus check out gitu, bukan," kata Agus kepada awak media, Senin (20/12/2021).
"Itu ada nakesnya, ada PCR-nya, ditanggung hotel. Terus di hotel, PCR kedua ditanggung oleh hotel. Armada pengangkutnya dari bandara yang bawa dari hotel. Keamanannya juga hotel," sambung dia.
Di sisi lain, menurut Agus, perempuan yang merekam itu sebenarnya tak berhak menggunakan fasilitas karantina di Wisma Atlet.
Sebab, pihak yang diizinkan karantina di Wisma Atlet adalah pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar dari luar negeri, dan aparatur sipil negara.
Sementara itu, perempuan tersebut adalah wisatawan.
"Sampaikan itu yang memviralkan itu sebenarnya harus malu, karena apa, karena dia itu wisatawan," ujarnya.
Baca juga: Nasib TKI Pulang ke Indonesia: Menunggu Semalaman di Bandara dan Terlantar di Wisma Atlet
Diberitakan sebelumnya, perempuan dalam video menyatakan bahwa terdapat banyak calo di Bandara Soekarno-Hatta yang menawarkan karantina kesehatan di hotel.
Tak tanggung-tanggung, dia mengeklaim bahwa harga yang ditawarkan oleh calo untuk satu orang penumpang pesawat mencapai Rp 19 juta.
Harga belasan juta rupiah itu dibenarkan oleh seorang penumpang lain yang berada di sebelah perekam video.
Baca juga: Pekerja Migran Antre Berjam-jam untuk Karantina, Ini Kata Pihak Wisma Atlet
"Banyak calo-calo tadi membujuk-bujuk kita supaya di hotel, ya Bu," katanya kepada seorang perempuan lain, dikutip Senin.
"Betul," jawab perempuan lain tersebut.
"Itu hotel Rp 19 juta (untuk) satu orang, gila. Bener-bener nih mafianya luar biasa. Tolong diviralkan ya abang-abang, mpok-mpok, kakak-kakak, adik-adik, biar pemerintah melek deh," kata perekam video.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.