JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa memastikan kapan harga minyak goreng bisa turun di pasaran.
Wanita yang akrab disapa Eli ini mengatakan, harga minyak goreng berkaitan dengan kebijakan pemerintah pusat, yang bisa melobi agar harga bahan baku dari luar negeri bisa terkendali.
"Kalau minyak pasti kita butuh kebijakan dari pemerintah pusat, karena ada beberapa kebijakan (impor) yang tidak ada di pemerintah daerah," ujar Eli saat ditemui usai rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Kramatjati Naik, Pedagang Ditinggal Tukang Gorengan dan Pelanggan
Eli mengatakan, untuk tetap membuat minyak goreng menjadi terjangkau, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD Food Station membuat kemasan ulang yang lebih terjangkau.
Diharapkan dengan mengubah kemasan minyak goreng, masyarakat kelas bawah bisa membeli sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
"Kita sampaikan ke masyarakat kita ada banyak pilihan (kemasan) enggak harus punya uang Rp 60.000 dulu baru punya minyak goreng, tapi silakan beli dengan ukuran kecil," tutur Eli.
Baca juga: Mendag Janji Minyak Goreng Murah Rp 14.000 Sudah Dijual Minggu Depan
Sedangkan untuk komoditas cabai, bawang merah, dan bumbu dapur lainnya diprediksi akan turun dalam waktu dekat.
Eli mengatakan, komoditas pangan lainnya bisa jauh lebih stabil karena kebijakan bisa diambil melalui jaringan informasi pangan daerah sekitar sehingga ketersediaan bisa diprediksi dan harga pangan bisa segera ditekan.
"Dengan adanya sistem informasi ketahanan pangan saya tau nih bahwa Semarang akan panen cabai dua minggu lagi, nah Pasar Jaya kemudian ke sana, langsung melakukan ikatan," ucap dia.
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Harga Terjangkau Diperluas ke Pasar Tradisional
Begitu juga dengan komoditas beras, Eli menjelaskan bahwa Food Station jauh hari melakukan investasi dan menyewa lahan, sehingga harga beras bisa tetap terjaga dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.