Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jaguar hingga Raimas Backbone Dilebur Jadi Satu, Warga Berharap Pulang Kerja Larut Malam Lebih Aman

Kompas.com - 15/01/2022, 21:19 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rencana Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk membenahi tim khusus patroli yang dibentuk oleh masing-masing polres di wilayahnya memasuki babak baru.

Pembenahan dilakukan dengan mengevaluasi keberadaan tim patroli seperti Jaguar besutan Polres Metro Depok, Tim Vipers besutan Polres Tangsel, hingga Raimas Backbone milik Polres Metro Jakarta Timur.

Tim patroli yang dimiliki masing-masing polres di wilayah Hukum Polda Metro Jaya itu kemudian dilebur ke dalam satu tim.

Tim baru yang disebut "dream team" tersebut bernama Tim Patroli Presisi Polda Metro Jaya.

Baca juga: Aksi Kapolda Metro Lebur Tim Jaguar hingga Raimas Backbone, Kini Berganti Dream Team Patroli Perintis Presisi

Warga menyambut baik peleburan tim tersebut. Warga berharap, tim baru tersebut membuat mereka makin merasa terlindungi.

"Malam jadi lebih terlindungi, apalagi track-nya Jakarta Timur itu kan agak panjang, jadi agak save juga saat pulang kerja larut," ujar Bagus (24), warga Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jaktim, Sabtu (15/1/2022).

Bagus menilai peleburan ini membuat tim tersebut lebih terkontrol dalam satu naungan.

"Harapannya juga semoga lebih cepat lagi penanganannya suatu kasus, karena ada integrasi antara pusat sama daerah," lanjutnya.

Baca juga: Kapolri ke Tim Patroli Baru Polda Metro Jaya: Tampil Humanis tapi Jangan Ragu Bertindak Tegas

Warga Tangerang Selatan bernama Virga (30) juga menyambut positif peleburan tim ini.

"Kalau begitu kan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) mereka jadi makin jelas. Harapannya sih supaya Tim Vipers semakin kuat. Dengan dileburnya Tim Vipers ke dream team, semoga Tangsel makin kondusif," ucap warga Serua, Ciputat, Tangsel itu.

Warga Jakarta Barat juga antusias dengan peleburan tim patroli di polres-polres menjadi Tim Patroli Presisi.

"Kalau harapan saya semoga keamanan makin baik. Baru kemarin aja kejadian balap liar itu kan, nah semakin cepat penanganannya," ucap Hendrik (36), warga Meruya, Kembangan, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com