Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Tak Surut dalam 6 Jam, Wagub DKI: Beberapa Titik Memang Datarannya Sangat Rendah

Kompas.com - 20/01/2022, 08:51 WIB
Sania Mashabi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai banjir yang tidak kunjung surut dalam waktu 6 jam.

Menurut dia, hal itu bisa saja terjadi di daerah-daerah yang datarannya rendah.

"Mungkin ada beberapa titik yang memang datarannya sangat rendah, ada yang jauh di bawah permukaan laut, ada beberapa titik yang seperti itu. Itu memang pengecualian yang seperti itu," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/1/2022) malam.

Baca juga: Banjir Jakarta yang Tak Semanis Klaim Anies: 6 Jam Tak Surut, Ribuan Warga Mengungsi

Riza mengatakan, meski daerah yang banjirnya tidak surut dalam waktu 6 jam, namun secara umum rata-rata banjir di Ibu Kota bisa surut selama 6 jam.

Politisi Partai Gerindra ini tidak menampik bahwa masih ada daerah yang terdampak banjir dan membuat warganya mengungsi.

Ia pun berdalih, walaupun banjir tapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan pokso pengungsian.

Baca juga: PDI-P DKI Sebut Sumur Resapan Program Unggulan Anies Terbukti Gagal Atasi Banjir Jakarta

"Kita sudah siapkan tempat pengungsiannya, sarana prasarana, logistiknya, nanti segera akan kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.

"Memang ini ada peningkatan intensitas hujan di Januari ke Februari ini dibandingkan Desember. Untuk itu kami minta masyarakat lebih hati-hati," ucap dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Moh Insaf mengirim keterangan ada 93 RT di Jakarta yang masih terendam banjir dengan ketinggian air 40-100 sentimeter.

Baca juga: Titik Banjir di Jakarta Semakin Meluas Rabu Sore, Ribuan Jiwa Mengungsi

"Update info genangan 19 Januari 2022 sampai dengan pukul 12.00 WIB, informasi genangan saat ini ada 93 RT," kata Insaf.

Data BPBD tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan Gubernur Anies yang menyebut banjir cepat surut dengan maksimal waktu enam jam seperti yang dijanjikan.

Titik banjir yang meluas tidak berhenti sampai pukul 12.00 WIB. Insaf kembali memberikan data sampai dengan pukul 15.00 WIB di hari yang sama titik banjir bertambah menjadi 102 RT.

Titik banjir didominasi di wilayah Jakarta Barat dengan jumlah 93 RT. Sedangkan wilayah lain berada di Jakarta Utara dengan 9 RT.

Adapun titik banjir yang meluas paling banyak berada di Kelurahan tegal dengan jumlah 34 RT, Kelurahan Kamal 32 RT, Kelurahan Cengkareng Barat 19 RT, Kelurahan Kapuk 8 RT, dan Kelurahan Cilincing 9 RT.

Dari Jumlah titik tersebut, terdapat 1.194 jiwa dari 310 kepala keluarga harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Adapun pengungsi terbanyak berada di Kelurahan Tegal Alur sebanyak 234 kepala keluarga dan 965 jiwa, disusul Kelurahan Cengkareng Barat 45 kepala keluarga 130 jiwa, Kelurahan Kamal 23 kepala keluarga 64 jiwa dan Kelurahan Cilincing 8 kepala keluarga, 35 jiwa.

Banjir tersebut menggenangi permukiman warga lebih dari enam jam, khususnya di Kelurahan Tegal Alur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com