Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,1 Juta Anak Divaksinasi melalui Program Vaksinasi Merdeka

Kompas.com - 20/01/2022, 13:55 WIB
Tria Sutrisna,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah menggelar vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sejak 5 hingga 19 Januari 2022. Selama program Vaksinasi Merdeka tersebut, tercatat 2.152.719 anak sudah divaksinasi.

"Total capaian Vaksinasi Merdeka Anak ialah 96,32 persen (dari target 2,2 juta anak)," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dalam keterangan pers, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Lanjutkan Vaksinasi Merdeka, Polda Metro Jaya Targetkan 2,2 Juta Anak Tervaksinasi Covid-19

Fadil bersyukur pihaknya dapat membantu percepatan vaksinasi anak di wilayah DKI Jakarta dan kota penyangga, yakni Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Depok.

"Kami bersyukur, seluruh elemen bergerak bersama untuk menjadikan Wilayah Hukum Polda Metro Jaya mampu menyuntikkan lebih dari 2 juta anak," kata Fadil.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Vaksinasi Merdeka Anak, Kombes Sambodo Purnomo Yugo mengatakan, 13 polres telah menyelesaikan program vaksinasi anak.

"Bahkan beberapa wilayah sudah melebih jumlah sasaran seperti Polres Kepulauan Seribu 111,17 persen, Polres Tanjung Priok 105,11 persen dan Bekasi Kabupaten sebesar 102,89 persen," kata Sambodo.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan bakal melanjutkan program vaksinasi Covid-19 yang sudah berjalan sejak 2021.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setiobudi menjelaskan, Vaksinasi Merdeka pada tahun ini akan difokuskan untuk anak-anak.

"Pada 2022 ini, kami akan memastikan seluruh warga DKI dan aglomerasi dapat memiliki perlindungan diri melalui vaksinasi, di antaranya vaksinasi anak," ujar Didiet dalam keterangannya, Senin (3/1/2022).

Baca juga: 1,7 Juta Anak Divaksinasi Covid-19 dalam Program Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya

Didiet berharap program Vaksinasi Merdeka makin meminimalkan potensi penularan Covid-19, khususnya terhadap anak-anak.

"Semoga program vaksinasi ini dapat menjadi jalan untuk mencegah lebih banyak anak yang terpapar, atau harus kehilangan keluarga, atau masyarakat kehilangan usaha dan pekerjaan masyarakat yang terbengkalai," kata Didiet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com