Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Umat Sembahyang dengan Khusyuk di Vihara Toasebio Glodok

Kompas.com - 31/01/2022, 19:52 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 300 jemaat melakukan sembahyang dengan khusyuk di Vihara Dharma Jaya Toasebio, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, pada Senin (31/1/2022).

Manajer Operasional Vihara Toasebio Hartanto Wijaya (62) menilai, jumlah jemaat yang datang cukup banyak, padahal waktu kunjungan sembahyang tahun ini dibatasi.

"Tahun ini kami membatasi jam kunjungan, vihara buka mulai pukul 06.00 WIB dan tutup pukul 18.00 WIB," kata Hartanto saat ditemui di Glodok, Senin.

Baca juga: Kelenteng Petak Sembilan Rayakan Imlek Tanpa Kembang Api dan Barongsai Sejak Pandemi

Hal ini berbeda dengan perayaan Tahun Baru Imlek tahun lalu. Saat itu, meski sama-sama dalam masa pandemi Covid-19, vihara dibuka lebih lama.

"Tahun lalu lebih malam, ditutup pukul 21.00 WIB. Tahun ini sengaja dipersingkat oleh pengurus vihara," kata Hartanto.

Ia menjelaskan, waktu buka vihara dipersingkat untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron.

Selain waktu buka yang dipersingkat, lanjut dia, jumlah jemaah yang hendak melakukan sembahyang pun dibatasi.

"Kami tetap kapasitas 50 persen. Jadi kalau penuh, kami minta antre di bangku di pinggir vihara atau mengantre di luar," kata dia.

Baca juga: Tahun Baru Imlek 2022, Kelenteng Boen Tek Bio Tiadakan Pertunjukan Barongsai

Berdasarkan pantauan Kompas.com, menjelang penutupan, pukul 17.40 WIB, sejumlah jemaat tampak sedang sembahyang.

Selain jemaat, di depan vihara juga terlihat sejumlah petugas pengamanan dan pengelola vihara yang berlalu lalang.

Beberapa warga yang hendak sembahyang pun sesekali terlihat harus mengantre di luar. Namun tak menunggu lama, begitu ada orang yang ke luar, warga yang mengantre pun bisa segera masuk.

Sebelum sembahyang, pengunjung terlebih dahulu disambut alat pengukur suhu, cuci tangan, dan papan barcode Peduli Lindungi. Setiap pengunjung tentunya harus melewati pemeriksaan keamanan tersebut.

Baca juga: Imlek di Tengah Pandemi, Warga Bagikan Angpau lewat Dompet Digital hingga QR Code di Grup Chat Keluarga

Masuk ke dalam vihara berusia ratusan tahun tersebut, suasana Imlek terasa meriah. Baru masuk, pengunjung akan disambut oleh lilin merah yang berjejer dengan cantik.

Langit-langit vihara pun merona dihiasi lampion merah yang bergelantungan. Harum dupa pun sangat terasa di setiap sudut vihara.

Setelahnya, pengunjung bisa berkeliling melakukan sembahyang di sejumlah tempat sembahyang secara bergantian.

Setelah sembahyang, jemaah langsung diarahkan untuk keluar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com