Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diimbau Tak Isolasi Mandiri jika Tempat Kurang Memadai

Kompas.com - 10/02/2022, 12:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim meminta masyarakat tidak memaksakan diri isolasi mandiri jika tak memiliki rumah atau tempat yang memadai.

Ia mengatakan, pemerintah telah menyediakan tempat isolasi terpusat, salah satunya Gelanggang Olahraga (GOR) Sunter, Kecamatan Tanjung Priok.

"Diimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melakukan isolasi mandiri di rumah. Terlebih jika tempat tinggalnya tidak representatif atau tidak memadai," kata Ali, dikutip dari siaran pers, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Penularan Covid-19 di Jakarta Utara Meningkat, Kini Kasus Harian Capai 2.060

Pemkot Jakarta Utara menyiapkan GOR Sunter dengan kapasitas 400 tempat tidur. Sebanyak 100 tempat tidur disiapkan di lantai dasar dan 300 tempat tidur di lantai dua.

Ali mengatakan, saat ini lantai dasar disekat menjadi dua bagian, untuk laki-laki serta ibu dan anak.

"Meskipun tidak kita inginkan, tapi jika terjadi ledakan kasus nantinya lantai dasar hanya untuk ibu dan anak. Untuk para laki-laki akan dipindah ke lantai dua," kata dia.

Tak hanya itu, fasilitas lainnya seperti toilet juga telah disiapkan. Kemudian, pemkot juga menyediakan makan tiga kali sehari.

Selain itu, Ali mengingatkan agar masyarakat memperketat protokol kesehatan, antara lain memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan melakukan vaksinasi Covid-19.

"Kami berharap lokasi isolasi terkendali ini tidak terpakai oleh masyarakat, namun jika angka penularan Covid-19 tinggi setidaknya kita sudah bersiap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Jakarta Utara," ucap dia.

Baca juga: Keterisian RS Covid-19 Naik, Apa Saja Syarat Isolasi Mandiri di Rumah?

Ketentuan terbaru mengenai perawatan pasien Covid-19 diatur dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/18/2022.

Pasien bisa dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah, bergantung pada kondisi dan tingkat keparahan gejala.

Berikut rinciannya:

  • Perawatan di rumah sakit penyelenggara pelayanan Covid-19 jika pasien konfirmasi Covid-19 mengalami gejala berat-kritis;
  • Perawatan di rumah sakit lapangan/rumah sakit darurat atau rumah sakit pelayanan Covid-19 jika pasien konfirmasi Covid-19 mengalami gejala sedang atau gejala ringan disertai komorbid yang tidak terkontrol;
  • Isolasi mandiri di rumah jika pasien konfirmasi Covid-19 tidak bergejala (asimptomatik) atau mengalami gejala ringan.
  • Bagi pasien yang hendak melakukan isolasi mandiri harus memenuhi syarat klinis dan syarat rumah sebagai berikut:

Syarat klinis dan perilaku

  • usia kurang dari 45 tahun;
  • tidak memiliki komorbid;
  • dapat mengakses telemedicine atau layanan kesehatan lainnya;
  • berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diizinkan keluar.
  • Syarat rumah dan peralatan pendukung lainnya
  • dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik lagi jika lantai terpisah;
  • ada kamar mandi di dalam rumah terpisah dengan penghuni rumah lainnya;
  • dan dapat mengakses pulse oksimeter.

Jika pasien tidak memenuhi syarat klinis dan syarat rumah, maka harus melakukan isolasi di fasilitas isolasi terpusat.

Selama isolasi, pasien harus dalam pengawasan Puskesmas atau Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com