Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Diminta Dengar Masukan Masyarakat soal "One Way" di Jalan Daan Mogot

Kompas.com - 23/02/2022, 16:18 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dinilai perlu mendengar masukan dari masyarakat terkait penerapan sistem jalur satu arah atau one way di Jalan Daan Mogot.

Diketahui kemacetan justru terjadi di Jalan Bouraq dan Jalan Benteng Betawi setelah uji coba penerapan sistem one way di sebagian Jalan Daan Mogot mulai 20 Februari 2022.

Analis kebijakan transportasi sekaligus mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan berpendapat, pelibatan masyarakat diperlukan agar kebijakan pemerintah tak terkesan ceroboh dan terburu-buru.

"Prosesnya kan seharusnya dengan masyarakat, dengan BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek), harusnya dilalui juga, lalu bikin (kebijakan) bareng-bareng," ujar Tigor, saat dihubungi, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Komentar Dishub soal Kemacetan Imbas One Way Jalan Daan Mogot Terjadi di Jalur Lain

Tigor mengatakan, Pemkot Tangerang harus mengonsultasikan penerapan sistem one way kepada warga dengan baik.

Ia mengatakan, pemkot harus melibatkan warga sebagai pengguna jalan yang menghubungkan Kota Tangerang dan Jakarta itu.

Dengan demikian, kata Tigor, proses pelibatan warga terkait penerapan sistem one way seharusnya tak boleh dikesampingkan.

"(Pelibatan warga) enggak boleh (dikesampingkan), dia kan user. Warga yang tahu kebutuhannya," tutur dia.

Tigor menekankan, kebijakan yang dibuat pemerintah seharusnya membantu warga, bukan justru mempersulit.

Dengan demikian, pemkot perlu melihat apakah penerapan sistem one way itu sudah sesuai dengan kebutuhan warga.

"Rekayasa itu untuk membantu kebutuhan warga, bukan mempersulit," sambungnya.

Baca juga: One Way di Jalan Daan Mogot Tangerang Timbulkan Kemacetan, Pemkot Diminta Tinjau Ulang

Sebelumnya, Pemkot Tangerang juga diminta untuk meninjau ulang penerapan sistem one way. Pasalnya, kebijakan tersebut diduga menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan.

Pada Selasa (22/2/2022) pagi, kemacetan selama satu jam terjadi di dekat Stasiun Poris, Jalan Benteng Betawi.

"Mungkin bisa dipertimbangkan lagi (penerapan sistem one way) sama Pemkot," ujar M Harish Alfaruq (21), pengendara motor yang sempat terjebak kemacetan, saat dikonfirmasi, Selasa.

Alternatif lainnya, menurut Harish, pemkot bisa melebarkan jalan yang digunakan oleh pengendara ketika menghindari Jalan Daan Mogot. Setidaknya, jalan alternatif bisa dilebarkan sehingga memiliki lebar yang sama dengan Jalan Daan Mogot.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com