Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dindik Kota Tangerang: Kelanjutan PJJ Tunggu Evaluasi dari Dinkes dan Wali Kota

Kompas.com - 27/02/2022, 11:11 WIB
Muhammad Naufal,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang mengatakan, keberlanjutan penerapan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) bergantung pada evaluasi kasus Covid-19 di wilayah itu.

Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaluddin menyebut, evaluasi kasus Covid-19 tengah dilakukan oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah sekaligus Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang.

Dengan demikian, Dindik Kota Tangerang tengah menunggu hasil evaluasi tersebut untuk menentukan apakah PJJ dilanjutkan atau tidak.

"Dindik menunggu evaluasi dari Dinkes dan Pak Wali Kota (Arief). Kita tunggu saja dulu Pak Wali Kota," ucap Jamaluddin dalam rekaman suara, Minggu (27/2/2022).

Baca juga: Mulai 28 Februari, Pemkot Tangsel Gelar PTM bagi Siswa Kelas 6 dan 9, Murid Lainnya PJJ

"Biar bagaimana pun, Satgas Covid-19 yang mengevaluasi," sambung dia.

Jamaluddin mengakui, dilanjutkannya PJJ atau diterapkannya pembelajaran tatap muka (PTM) tak bisa diputuskan hanya oleh Dindik Kota Tangerang.

Sebab, katanya, Dinkes Kota Tangerang merupakan pihak yang lebih mengetahui soal perkembangan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.

"Yang lebih tau perkembangannya Dinkes. Karena kita, Dindik, tidak sendiri," ucap dia.

Di sisi lain, Jamaluddin berharap bahwa kasus Covid-19 dapat segera melandai sehingga PTM dapat segera diterapkan.

Baca juga: Sebaran Wabah Covid-19 Mengkhawatirkan, Aktivitas Belajar Mengajar di Sekolah Kembali ke PJJ

Saat kasus Covid-19 melandai, Dindik kemungkinan bakal menerapkan PTM di Kota Tangerang.

"Mudah-mudahan saja turun ini kasusnya. Kalau kita lihat akhir Februari ini turun, ya mudah-mudahan saja (PTM diterapkan). Kita berdoa lah," papar Jamaluddin.

"Saya juga pengin buru-buru (menerapkan PTM), cuma karena PJJ bicara dengan evaluasi (kasus Covid-19) dengan Dinkes dan Satgas Covis-19, hasil evaluasi itu yang jadi kesimpulan," sambung dia.

Sebagai informasi, PJJ telah diterapkan di Kota Tangerang sejak 26 Januari 2022. Dindik Kota Tangerang menerapkan PJJ lantaran kasus Covid-19 yang melonjak saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com