Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang Landa Bekasi, Pohon Tumbang hingga Pengemudi Ojol Jadi Korban Tewas

Kompas.com - 06/03/2022, 07:55 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Peristiwa angin kencang yang melanda Kota Bekasi pada Sabtu (5/3/2022) kemarin menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik di kota ini.

Salah satu titik tersebut di antaranya di depan Kantor Kelurahan Perwira, Bekasi Utara.

Kemudian pohon tumbang juga terjadi di Kelurahan Medan Satria, Jalan Ir H Juanda, tepat depan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Baca juga: Pohon Tumbang dan Sempal di 13 Titik di Jakpus karena Angin Kencang, Sabtu

Selanjutnya di Ruko Patriot Square, tepatnya di Jalan Patriot, Kecamatan Bekasi Barat.

Lalu di Jalan Baru Perjuangan Patal, tidak jauh dari Rumah Duka Dharma Agung, pohon tumbang menimpa kendaraan roda empat yang tengah melintas.

Tak hanya peristiwa pohon tumbang, dinding kaca kantor setinggi lima meter di kantor Pemerintahan Kota Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani juga ikut roboh akibat diterpa angin.

Pengemudi ojol tewas

Dalam peristiwa angin kencang yang melanda Kota Bekasi, seorang pengemudi ojek online (ojol) turut meninggal dunia akibat tertimpa rambu penunjuk jalan (RPJ) yang berlokasi di underpass Bulak Kapal, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur.

Kepala Pos Dinas Perhubungan Bulak Kapal, Deni mengonfirmasi kejadian tersebut. Deni menuturkan ada dua orang korban dari peristiwa ambruknya RPJ tersebut.

Baca juga: 1 Orang Tewas Tertimpa Rambu Petunjuk Jalan di Bekasi

"Ada dua korban, yang satu kakinya luka, yang satu lagi meninggal saat di Rumah Sakit," ucap Deni kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022).

Adapun menurut penuturan saksi, Kholil, menjelaskan bahwa RPJ roboh akibat dari angin kencang.

"Awalnya jam 1 siang ada angin kencang banget, gara-gara itu tiangnya goyang, terus roboh," kata Kholil.

Terjadi di berbagai wilayah Jabodetabek akibat pergerakan awan.

Baca juga: Prediksi BMKG: Hujan Guyur Jabodebek Siang hingga Malam, Potensi Angin Kencang

Diketahui, peristiwa angin kencang yang terjadi tidak hanya di Kota Bekasi, melainkan hampir di seluruh wilayah Jabodetabek.

Prakirawan Cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Nanda Alfuadi menjelaskan bahwa beberapa wilayah yang diterpa angin akan disertai hujan dengan berbagai intensitas.

Berdasarkan citra radar dan citra satelit BMKG, fenomena angin kencang yang terjadi disebabkan karena adanya pergerakan awan kumulonimbus dari Samudera Hindia Barat Banten menuju ke Jabodetabek.

"Awan-awan tersebut sejajar membentuk garis konfergensi ataupun daerah pertemuan angin yang bergerak bersamaan memasuki daerah Banten, Jabodetabek, hingga Jawa Barat," jelas Nanda.

Ia menuturkan, dampak yang dirasakan dari peristiwa pergerakan tersebut adalah hujan ringan, sedang, maupun berat dan akan disertai angin kencang hingga petir yang berdurasi singkat di daerah yang dilaluinya.

"Fenomena ini harus jadi perhatian, karena diprefimsi akan sering terjadi pada bulan Maret hingga April dikarenakan peralihan musim," kata Nanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com