Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Pembunuh Anaknya di Penjara, Ibu Ade Sara: Saya Nasihati Dia

Kompas.com - 07/03/2022, 07:28 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com- 5 Maret 2014, Ade Sara Angelina Suroto ditemukan tewas di pinggir tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat.

Sosok yang menghabisi nyawa Ade Sara tak lain adalah mantan kekasihnya, Ahmad Imam Al Hafitd, bersama sang pacar barunya, Assyifa Ramadhani.

Kedua pelaku divonis hukuman penjara seumur hidup atas perbuatan mereka. 

Baca juga: Kisah Cinta Segitiga Tragis 8 Tahun Lalu, Ade Sara Disiksa dan Dibunuh Hafitd-Assyifa

Delapan tahun berlalu, orangtua Ade Sara kini mengaku tak lagi menyimpan dendam kepada kedua pelaku yang telah merenggut nyawa anak semata wayang mereka. 

Ibu Ade Sara, Elisabeth, bahkan sempat beberapa kali menemui Hafitd di penjara.

Elisabeth pertama kali bertemu dengan Hafitd di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Salemba, Jakarta Pusat, pada 2016 lalu. 

"Hafitd (awalnya) masih ragu. Saya titip pesan bahwa saya enggak punya niat apa-apa kok. Saya cuma mau nemuin," kata Elisabeth kepada Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Baca juga: Berbincang Kembali dengan Suroto dan Elisabeth, Delapan Tahun Setelah Kepergian Ade Sara...

Elisabeth mengatakan, saat itu ia harus menunggu hingga 4 jam sampai Hafitd mau keluar dan menemuinya.

"Akhirnya Hafitd mau keluar. Di situ dia bilang dia enggak enak karena dia enggak punya cukup kekuatan untuk bertemu saya," kata Elisabeth.

"Di sana saya nasihati dia. Banyaklah yang saya sampaikan saat itu," sambungnya. 

Elisabeth mengatakan, langkahnya bertemu Hafitd adalah wujud nyata dari pemberian maaf pada pelaku pembunuh putrinya itu. 

"Kan ada orang yang bilang, 'saya maafkan, tapi saya enggak mau bertemu lagi'. Kan ada tuh yang seperti itu. Tapi iman kekristenan saya menganggap yang seperti itu bukan memaafkan. Kalau kamu memaafkan, kamu mengasihi dia. Itu dorongan kuat saya ingin bertemu Hafitd," katanya. 

Baca juga: Beratraksi di Tol Layang Kelapa Gading-Pulogebang, Rombongan Pemotor Beralasan Tak Tahu Itu Jalan Tol

Setelah pertemuan pertama itu, Elisabeth sempat kembali mengunjungi Hafitd sampai beberapa kali. 

"Sekarang sudah cukup lama juga tidak bertemu karena pandemi. Terakhir bertemu itu yang sebelum pandemi," ujarnya. 

Dua tersangka kasus pembunuhan Ade Sara, Assyifa Ramadhani dan Ahmad Imam Al Hafitd menjalani sidang perdana di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (19/8.2014). Pasangan kekasih ini menjadi tersangka atas pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto. Ade dianiaya dengan cara disetrum, dicekik, serta disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu.KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Dua tersangka kasus pembunuhan Ade Sara, Assyifa Ramadhani dan Ahmad Imam Al Hafitd menjalani sidang perdana di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (19/8.2014). Pasangan kekasih ini menjadi tersangka atas pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto. Ade dianiaya dengan cara disetrum, dicekik, serta disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu.

Orangtua Ade Sara juga sebenarnya sudah mencoba untuk menjenguk Assyifa, satu pelaku lain dalam pembunuhan anak mereka. Namun upaya untuk bertemu Assyifa belum berhasil sampai saat ini. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com