Salin Artikel

Temui Pembunuh Anaknya di Penjara, Ibu Ade Sara: Saya Nasihati Dia

JAKARTA, KOMPAS.com- 5 Maret 2014, Ade Sara Angelina Suroto ditemukan tewas di pinggir tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat.

Sosok yang menghabisi nyawa Ade Sara tak lain adalah mantan kekasihnya, Ahmad Imam Al Hafitd, bersama sang pacar barunya, Assyifa Ramadhani.

Kedua pelaku divonis hukuman penjara seumur hidup atas perbuatan mereka. 

Delapan tahun berlalu, orangtua Ade Sara kini mengaku tak lagi menyimpan dendam kepada kedua pelaku yang telah merenggut nyawa anak semata wayang mereka. 

Ibu Ade Sara, Elisabeth, bahkan sempat beberapa kali menemui Hafitd di penjara.

Elisabeth pertama kali bertemu dengan Hafitd di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Salemba, Jakarta Pusat, pada 2016 lalu. 

"Hafitd (awalnya) masih ragu. Saya titip pesan bahwa saya enggak punya niat apa-apa kok. Saya cuma mau nemuin," kata Elisabeth kepada Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Elisabeth mengatakan, saat itu ia harus menunggu hingga 4 jam sampai Hafitd mau keluar dan menemuinya.

"Akhirnya Hafitd mau keluar. Di situ dia bilang dia enggak enak karena dia enggak punya cukup kekuatan untuk bertemu saya," kata Elisabeth.

"Di sana saya nasihati dia. Banyaklah yang saya sampaikan saat itu," sambungnya. 

Elisabeth mengatakan, langkahnya bertemu Hafitd adalah wujud nyata dari pemberian maaf pada pelaku pembunuh putrinya itu. 

"Kan ada orang yang bilang, 'saya maafkan, tapi saya enggak mau bertemu lagi'. Kan ada tuh yang seperti itu. Tapi iman kekristenan saya menganggap yang seperti itu bukan memaafkan. Kalau kamu memaafkan, kamu mengasihi dia. Itu dorongan kuat saya ingin bertemu Hafitd," katanya. 

Setelah pertemuan pertama itu, Elisabeth sempat kembali mengunjungi Hafitd sampai beberapa kali. 

"Sekarang sudah cukup lama juga tidak bertemu karena pandemi. Terakhir bertemu itu yang sebelum pandemi," ujarnya. 

Orangtua Ade Sara juga sebenarnya sudah mencoba untuk menjenguk Assyifa, satu pelaku lain dalam pembunuhan anak mereka. Namun upaya untuk bertemu Assyifa belum berhasil sampai saat ini. 

"Kalau Assyifa, kami dengan dia dan keluarganya juga tidak ada kontak apa-apa. Sempat dijembatani beberapa pihak (untuk bisa menjenguk Assyifa), tetapi tidak berhasil," kata Suroto, ayah Ade Sara. 

Ade Sara, Hafitd, dan Assyifa sudah saling mengenal sejak mereka duduk di bangku SMA di SMAN 36 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

Hafitd sempat berpacaran dengan Ade Sara. Setelah putus, Hafitd kemudian berpacaran dengan Assyifa. 

Hafitd dan Assyifa membunuh Ade Sara karena memiliki motif yang berbeda. Hafitd mengaku sakit hati kepada Sara yang memutuskannya karena alasan perbedaan agama.

Ia semakin geram saat mengetahui Sara kembali berpacaran dengan laki-laki berbeda agama. Hafitd juga kesal karena Sara enggan bertemu dan berkomunikasi dengannya setelah putus.

Di sisi lain, Assyifa mengaku cemburu lantaran Hafitd masih sering menghubungi mantan pacarnya. Ia pun takut Hafitd kembali berpacaran dengan Sara.

Pasangan sejoli itu pun sepaka menyiksa Ade Sara hingga tewas. Penyiksaan itu dilakukan di dalam mobil KIA Visto milik Hafitd. 

Mereka bergantian menganiaya Sara berupa pemukulan, penyetruman, pencekikan menggunakan tali tas, dan penyumpalan mulut korban dengan tisu dan kertas koran.

Setelah Ade Sara meninggal, Hafitd dan Asyifa tetap menempatkannya di kursi belakang mobil Hafitd.

Mereka berdua membawa jasad itu berkeliling Jakarta dan sekitarnya, hingga kemudian membuang jasad Sara di pinggir tol.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/07/07281051/temui-pembunuh-anaknya-di-penjara-ibu-ade-sara-saya-nasihati-dia

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke