Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Pertanyakan Kualitas Armada Bus Listrik untuk Transjakarta

Kompas.com - 10/03/2022, 16:31 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak mempertanyakan kualitas armada bus listrik Transjakarta yang baru saja diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ia khawatir kualitas armada bus listrik yang dibeli Pemprov DKI tak sebagus kualitas bus Transjakarta buatan Eropa yang selama ini sudah dioperasikan.

"Kualitas bus juga menjadi pertanyaan, karena kabarnya buatan China. Bus Transjakarta buatan China yang dulu kualitasnya buruk, makanya diganti Gubernur yang lalu dengan standar Eropa, merek Scania," ucap dia kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: 30 Bus Listrik Transjakarta Resmi Beroperasi, Ini Rutenya

Ia pun menilai DKI Jakarta terlalu dini menggunakan bus Transjakarta listrik. Sebab, kata Gilbert, meski terbilang ramah lingkungan, perawatan bus listrik akan memakan biaya yang tidak murah.

"Bus listrik itu ramah lingkungan. Tetapi pemeliharaan bisa jadi sangat mahal karena baterainya yang sangat mahal, walau pemeliharaan seperti ganti oli dan sebagainya tidak ada," kata Gilbert.

Ia pun mengatakan, baterai untuk mobil listrik memiliki harga yang sangat mahal untuk dibeli. Oleh karena itu, ia menilai belum saatnya Jakarta menggunakan bus listrik.

"Saya kira terlalu cepat menggunakan mobil listrik sekarang. Bila ditunda saat produksi baterai lebih murah, akan lebih baik," ujarnya.

Ia menuturkan, jika ingin fokus pada isu polusi, maka yang harus disoroti semestinya ialah pengurangan jumlah mobil pribadi dan sepeda motor sebagai penyumbang polutan terbanyak di Ibu Kota.

Baca juga: Spesifikasi Bus Listrik Transjakarta, Sekali Isi Daya Bisa Tempuh 250 Kilometer

 

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 30 bus listrik Transjakarta resmi beroperasi dengan empat rute berbeda. Plt Kepala Divisi Sekretaris dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris mengatakan, rute pertama yaitu rute 1P.

"Saat ini kami sudah mengoperasikan armada rendah emisi untuk rute Senen-Bundaran Senayan (1P)," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).

Untuk tiga rute lainnya, yakni Tanah Abang-Terminal Senen (1R), rute Blok M-xTanah Abang (1N), dan rute Ragunan-Blok M (6N). Betris menjelaskan, setiap hari bus listrik beroperasi mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 21.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com