Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Begal Diduga Korban Salah Tangkap Polisi, Roy Suryo Dihadirkan sebagai Saksi Ahli di Persidangan

Kompas.com - 14/03/2022, 18:56 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sidang lanjutan kasus begal di Cikarang, Bekasi, kembali diadakan di Pengadilan Negeri Cikarang pada Senin (14/3/2022).

Empat pria yang menjadi terdakwa dalam kasus tersebut, yakni Muhamad Fikry, Adurohman, Andrianto, dan Muhammad Rizki, diduga merupakan korban salah tangkap polisi.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta selaku kuasa hukum terdakwa kemudian menghadirkan pakar telematika Roy Suryo sebagai saksi ahli dalam sidang Senin itu.

Roy Suryo diminta untuk memeriksa sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa saat terjadi pembegalan, seorang terdakwa Muhamad Fikry, diduga sedang tertidur di Mushala di dekat rumahnya.

"Saya diminta oleh LBH Jakarta untuk memberikan kesaksian rekaman CCTV terkait adanya salah satu orang bernama Muhamad Fikry yang kemudian diduga menjadi korban penangkapan tanggal 28 Juli 2021 lalu dan dituduh melakukan pembegalan," jelas Roy Suryo, Senin.

Baca juga: Angin Kencang hingga Hujan Es Terjang Tangsel dan Sekitarnya Senin Sore

"Yang menarik, dalam DVR (Digital Video Recorder), saya periksa, saya terima, bahwa memang dia (Fikry) terekam jelas pada tanggal 23 dan 24 Juli dini hari, yang bersangkutan tiduran," kata Roy.

Roy pun mengatakan, ketika dirinya membandingkan video CCTV dengan foto wajah Fikry menggunakan software face recognizer dan face comparison, ia mendapatkan hasil dengan tingkat kecocokan sebesar 63 persen.

"Saya sudah berani gunakan sebagai petunjuk, untuk kemudian menyampaikan, insyaAllah ini adalah Muhamad Fikry," tambah Roy.

Dugaan Salah Tangkap

Empat orang yang kini diadili di PN Cikarang diduga menjadi korban salah tangkap dalam kasus begal di Cikarang, Bekasi.

Keempat orang itu juga diduga telah disiksa oleh polisi agar mau mengakui bahwa mereka terlibat dalam kasus perampasan dengan kekerasan itu.

Baca juga: Hujan Es Melanda Tangsel, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Hal tersebut disampaikan salah satu tim Advokasi Anti Penyiksaan dari Kontras, Andi Muhammad Rezaldy.

Dari pendampingan yang dilakukan Kontras dan LBH Jakarta, empat orang ini memiliki alibi yang kuat yang menyatakan bahwa mereka tidak terlibat tindak pidana tersebut.

”Sebagai contoh, Fikri di jam yang sama saat terjadi peristiwa pembegalan, dia sedang di mushala bersama teman-temannya dan sedang tertidur. Sebelum tidur, mereka baru selesai kegiatan mengaji karena Fikri ini guru ngaji,” kata Andi seperti dikutip dari Kompas.id, Kamis (4/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com