Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Aspek Keselamatan, Kesehatan Pramudi Transjakarta Akan Diperiksa Berkala

Kompas.com - 22/03/2022, 15:38 WIB
Singgih Wiryono,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 6.000 karyawan dan pramudi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menjalani pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU).

Plt Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris mengatakan, hal itu dilakukan untuk memenuhi aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

"Transjakarta akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada seluruh karyawan termasuk para pramudi (sopir)," ucap Betris, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Marak Kecelakaan akibat Kelalaian Sopir, PT Transjakarta Akan Buat Bus Academy

Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara bertahap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu.

Karyawan dan pramudi akan menjalani tes urine tes darah, kadar gula darah, kolestrol, asam urat, elektrokardiogram hingga rontgen.

"Melalui MCU diharapkan seluruh karyawan kami dapat mengetahui status kesehatan dan bisa melakukan tindak lanjut yang tepat apabila diketahui ada yang bermasalah dari hasil pemeriksaan yang dilakukan," tutur dia

"Dengan begini kita bisa memastikan seluruh karyawan kami memiliki kesehatan yang baik saat melayani masyarakat," ucap dia.

Selain pemeriksaan kesehatan, kata Betris, mitra operator juga melakukan pemeriksaan tensi kepada para sopir secara rutin.

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan merupakan respons Transjakarta atas rekomendasi yang diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari aspek peningkatan keselamatan.

"Dengan karyawan yang sehat tentu bisa memberikan pelayanan maksimal dalam segala aspek, terutama aspek keselamatan," ujar Betris.

Baca juga: Transjakarta Punya Fasilitas Rehat Pramudi, KNKT: 80 Persen Kecelakaan Disebabkan Human Factors

Selama periode Januari hingga 14 Maret 2022, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mencatat ada 17 kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, terdapat enam kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir bus transjakarta.

"Dari 17 kasus, enam kasus laka lantas yang patut diduga penyebabnya adalah driver transjakarta," ujar Sambodo, Selasa (15/3/2022).

Sementara itu, 11 kecelakaan disebabkan karena kelalaian pengendara lain yang melintas, sehingga terlibat kecelakaan dengan bus transjakarta.

Sebelumnya, KNKT merekomendasikan beberapa hal dalam mencegah kecelakaan bus Transjakarta kembali terjadi. Salah satunya yakni menambah struktur di dalam PT Transjakarta.

Selain itu, KNKT juga melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan kelaikan kendaraan melalui proses procurement terhadap prosedur standar operasi (SOP) yang digunakan PT Transjakarta.

Baca juga: Banyak Kecelakaan Bus Transjakarta, Polda Metro Akan Koordinasi dengan KNKT Terkait Evaluasi

Sementara terkait performa pengemudi, KNKT merekomendasikan perlunya standar kompetensi kerja nasional (SKKNI) dan meminta kondisi pengemudi diperhatikan.

Terkait kompetensi pengemudi pada 2022, PT Transjakarta akan membuat sebuah akademi untuk pengemudi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com