Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Tersisa 255 Orang

Kompas.com - 01/04/2022, 09:23 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien rawat inap Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, tersisa 255 pada Jumat (1/4/2022).

Berdasarkan catatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, bed occupancy ratio (BOR) saat ini berada di angka 3,7 persen, atau sebanyak 8.044 tempat tidur tersisa dari 8.299 tempat tidur yang disediakan.

Jumlah pasien masuk pada Jumat ini berjumlah 11 orang, dan 93 pasien yang sudah dirawat di fasilitas tersebut diperbolehkan pulang di hari yang sama.

Sebanyak 139 pasien yang saat ini menjalani perawatan di fasilitas kesejatan tersebut mengalami gejala atau simptomatik.

Baca juga: Vaksin Booster di Mall Jabodetabek April 2022

 

Sebanyak 136 pasien bergejala ringan, tiga bergejala sedang, dan tidak ada pasien yang bergejala berat.

Sementara, 109 pasien tidak menunjukkan gejala atau asimptomatik, dan tujuh orang yang dirawat di RS Wisma Atlet memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif.

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Kamis (31/3/2022), mencatat penambahan 729 kasus Covid-19.

Jumlah kasus Covid-19 di Ibu Kota hingga saat ini ada sebanyak 1.237.736, terhitung sejak Maret 2020.

Sementara itu, jumlah kasus aktif di Jakarta pada Kamis kemarin menurun sebanyak 591, sehingga jumlah kasus aktif kini berjumlah 6.529.

Baca juga: Vaksin Booster di Jabodetabek April 2022

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Mintoro Sumego mengklaim bahwa Wisma Atlet telah melewati puncak gelombang Covid-19 yang dipicu peredaran varian Omicron.

"Khusus Wisma Atlet mungkin sudah kita lewati (gelombang Omicron). Tapi untuk Omicron keseluruhan (di Indonesia) yang berkompeten menjawab mungkin Kementerian Kesehatan," kata Mintoro, Rabu (2/3/2022) lalu.

Menurut Mintoro, peraturan pemerintah seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penularan Omicron menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com