Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Diduga OGDJ Bawa Sajam ke Masjid di Pesanggrahan, Ini Penjelasan Ketua RW

Kompas.com - 09/04/2022, 15:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 002 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Khalid mengatakan, perempuan berinisial Y (4) yang membawa senjata tajam (sajam) ke dalam masjid diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Menurut Khalid, perempuan itu sering datang ke masjid untuk ibadah, tetapi sebelumnya tidak pernah membawa sajam.

"Yang kami tahu, dia sering datang ke masjid, tapi tidak pernah ngaco seperti ini, baru kali ini. Entah ada apa saya kurang tahu," kata Khalid saat dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022).

Baca juga: Diduga ODGJ, Seorang Perempuan Bawa Senjata Tajam Masuk Masjid di Pesanggrahan

Khalid sendiri bertetangga dengan Y. Dia selama ini mengetahui bahwa perempuan mengalami gangguan kejiwaan, tetapi tak mengetahui penyebabnya.

Adapun sajam yang dibawa Y ke dalam masjid menyerupai pisau roti. Pisau itu disebut tidak tajam seperti sajam pada umumnya.

"Hanya kayak pisau roti, enggak tajam, dan itu langsung diamankan, langsung kondusif. Sajam itu biasa saja," kata Khalid.

Baca juga: Perempuan Bawa Sajam ke Masjid di Pesanggrahan Diduga ODGJ, Polisi Telusuri Info ke Rumah Sakit

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita memasuki masjid sambil membawa senjata tajam viral di media sosial.

Video hasil rekaman kamera pengawas itu diunggah di akun Instagram @lensa_berita_jakarta. Dalam video terlihat perempuan itu masuk ke dalam masjid lalu dihalau oleh jemaah laki-laki.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, Y merupakan warga yang tinggal di sekitar masjid. Tak sedikit jemaah masjid yang mengetahui kondisi kejiwaan perempuan itu.

"Pendalaman ke kakak kandungnya, bahwa saat ini dia masih dalam pengawasan dokter kejiwaan. Tetapi untuk pastinya kami masih melakukan pendalaman," kata Nazirwan.

Baca juga: Jelang Demo 11 April, 1000 Mahasiswa Siap Turun dan Ancaman Pembubaran oleh Kepolisian

Oleh karena itu, pengurus masjid dan jemaah tak mempersoalkan peristiwa tersebut.

"Rumah dia dengan masjid berada satu RW, lebih kurang 1 kilometer. Yang bersangkutan stres, sudah selama 10 tahun, sampai sekarang masih dalam perawatan," kata Nazirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com