Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Tawuran Antarkelompok Berujung Maut saat Sahur, Ada Pelaku yang Belum Lulus SD...

Kompas.com - 14/04/2022, 11:00 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran berujung maut terjadi saat sahur pada Sabtu (9/4/2022). Saat itu, MD (20) dan teman-temannya tengah berkeliling kampung membangunkan warga untuk sahur.

Di balik aktivitas tersebut, kelompok pemuda itu janjian bertemu dengan kelompok remaja dari kampung lain.

Mereka janjian bertemu dengan kelompok dari Kota Bambu Utara dan Kota Bambu Selatan, yang juga disusupi oleh anak-anak dari Jatipulo.

Baca juga: Video Viral Sejumlah Remaja Disebut Tawuran, Polisi: Enggak Ada Musuhnya, Cuma Bikin Konten

Janji pertemuan itu bukan untuk sahur bersama, melainkan untuk melakukan aksi tawuran yang sudah biasa dilakukan antarkelompok remaja di sana.

"Kami menemukan mereka ini ada janjian. Memang ada tantangan-tantangan yang kami lihat, berawal dari media sosial," kata Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim di Palmerah, Rabu (13/4/2022)..

Setibanya di Jalan Sanip, Kelurahan Jati Pulo, Kecamatan Palmerah, kelompok MD dikejutkan oleh serangan dari kelompok lawan.

"Memang kelihatannya sudah terencana ya, mereka ada yang menunggu di gang juga, ada penyusup yang sementara kami duga anak-anak Jatipulo itu," ujar Dodi.

Kelompok lawan menyerang dengan menggunakan sejumlah senjata tajam. Sedangkan kelompok MD tak membawa senjata apapun.

Baca juga: Pembacok Pemuda hingga Tewas Saat Tawuran di Palmerah Akan Tetap Ikut UAS SD

 

 

Kena luka bacok

Tawuran pun pecah. Tiga orang di kelompok MD menjadi korban dengan luka bacok.

Yang terparah, MD menerima sabetan senjata tajam di bagian dada. Sedangkan AR dan A masih selamat meski menerima luka bacok di bagian punggung.

Setelah tawuran berakhir, ketiganya dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa MD tak terselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia.

"Korban tiga orang, satu orang meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit. Sedangkan korban atas nama AR dan A sedang perawatan, hingga saat ini menjalani operasi dan menjalani perawatan," jelas Dodi.

Baca juga: Tawuran Sarung Kembali Terjadi di Tuban, Polisi: Tidak Ada Korban, Cuma Pukul-pukulan Sarung

8 pelaku anak di bawah umur diamankan

Tidak lama setelah kejadian, Polsek Palmerah menangkap delapan peserta tawuran yang membawa senjata tajam.

Delapan anak itu seluruhnya masih di bawah umur. Bahkan, beberapa masih belum lulus sekolah dasar.

Kedelapan pelaku yaitu J (14), R (14), AN (16), GEF (15), SR (14), NR (14), RR (14) dan RF (14).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com