Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Ajak Seluruh Warga DKI Bunyikan Lonceng hingga Kentungan Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022

Kompas.com - 23/04/2022, 17:28 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak seluruh warga Jakarta untuk membunyikan tanda pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana pada Selasa (26/4/2022).

Anies mengajak masyarakat untuk membunyikan tanda bunyi secara serempak pada pukul 10.00 WIB pada Hari Kesiapsiagaan Bencana tersebut.

"Kami bersama BNPB dan BPBD DKI Jakarta mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk membunyikan tanda, baik lonceng, sirine, kentungan secara serempak pada pukul 10.00 pada 26 April 2022," ujar Anies dikutip dari video di akun Twitter resmi BPBD DKI Jakarta, Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: Selesai Jalani 8 Bulan Rehabilitasi, Sopir Nia Ramadhani Juga Bebas

Selain membunyikan kentungan, Anies juga mengajak seluruh masyarakat melakukan simulasi evakuasi bencana secara mandiri ke tempat aman.

Simulasi tersebut perlu dilakukan agar seluruh warga Jakarta bisa siap menghadapi dan selamat dari bencana.

"Jakarta sebagai salah satu kota urban terbesar di dunia, memiliki potensi bencana yang harus terus-menerus kita antisipasi," kata dia.

Oleh karena itu, ujar Anies, dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 diharapkan menjadi pengingat untuk membangun budaya sadar bencana sejak dini, mulai dari level individu, keluarga, komunitas, sekolah, hingga tempat kerja

Baca juga: Polisi Imbau Perusahaan Lapor Jika Dipaksa Beri THR ke Ormas Jelang Lebaran

"Harapannya bisa membuat Jakarta menjadi kota tangguh bencana," ujar dia.

Terlebih, tahun ini Hari Kesiapsiagaan Bencana mengangkat tema Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana, dengan pesan utama 'siap untuk selamat'.

Menurut Anies, terdapat dua indikator yang menjadi pegangan jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan bencana.

Pertama, memastikan tidak ada korban jiwa, yang dijalankan dengan tiga kata kunci, yaitu siaga, tanggap, dan galang.

Kedua, percepatan pemulihan, yakni agar semua yang terdampak bisa menjalani kehidupan seperti biasa dengan cepat dan bahkan lebih baik.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa di Tangerang Selatan Hari Ini, 23 April 2022

"Dua hal ini harus dilaksanakan dengan baik. Insya Allah dengan itu semua kita bisa terhindar dari dampak yang besar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com