Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sembarangan Kasih Motor ke Anak, Belum Saatnya.."

Kompas.com - 06/05/2022, 06:02 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sopir taksi online berinisial S (33) mengalami kecelakaan tunggal setelah berusaha menghindari pengendara motor ugal-ugalan yang ternyata masih berada di bawah umur.

Menanggapi itu, S pun menilai bahwa setiap orang tua harus memberikan perhatian khusus agar tidak sembarangan memberi motor kepada anaknya, apalagi untuk anak yang masih di bawah umur.

"Mungkin harus lebih jangan sembarangan ngasih motor ke anak. Apalagi masih di bawah umur, belum saatnya dia berkendara, surat-surat belum punya, bawanya masih ugal-ugalan," ujarnya kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Hindari Bocah Ugal-ugalan Naik Motor, Taksi Online Nyusruk ke Got

Selain itu, ia juga berpesan kepada seluruh pengendara untuk lebih berhati-hati dalam membawa kendaraan.

"Utamakan keselamatan karena keluarga menunggu di rumah," lanjut S.

Sebelumnya diberitakan, sebuah mobil minibus terperosok ke selokan di tikungan Jalan Lengkong Gudang Timur (Leguti), Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (5/5/2022) siang.

Kecelakaan tunggal itu terjadi karena pengendara mobil menghindari anak-anak yang ugal-ugalan mengendarai motor.

Pengendara mobil, S, bercerita, awalnya ia sedang melaju ke arah Jombang dengan kecepatan sedang.

Tiba-tiba ada motor datang dari arah berlawanan dan mengambil jalurnya sehingga membuatnya banting setir ke arah kiri.

Baca juga: Viral Video Mobil Sedan Hitam Ugal-ugalan hingga Nge-drift di Bandung, Seorang Pejalan Kaki Tertabrak

"Panik melihat bocah bawa motor boncengan tiga orang. Mereka bawa motornya ke tengah jalan. Makanya saya banting setir ke kiri pas tikungan tajam," ujar S kepada Kompas.com di lokasi, Kamis.

S tidak mengetahui bahwa tepi jalan tersebut sangat dekat jaraknya dengan selokan. Ia berpikir, tepi jalan hanyalah diisi rerumputan.

Proses evakuasi mobil itu berlangsung sekitar satu jam.

Dengan bantuan lima anggota tim bantuan aplikasi transportasi online serta alat dongkrak, mobil dapat dikeluarkan dari got pada pukul 14.19 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com