Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uya Kuya Laporkan Selebgram Medina Zein Terkait Dugaan Penipuan Penjualan Mobil

Kompas.com - 19/05/2022, 19:10 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter Surya Utama alias Uya Kuya melaporkan selebgram berinisial MZ terkait dugaan penipuan penjualan mobil.

Laporan diterima Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya. Polisi membenarkan bahwa MZ adalah Medina Zein.

"Iya, betul ada laporannya di Polda Metro Jaya kaitannya dengan penipuan. Laporannya kurang lebih empat hari yang lalu ya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan di kantornya, Jumat (19/5/2022).

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Ormas Lakukan Intimidasi di Kranji: Semua Warga Resah

Dalam laporan tersebut, Uya Kuya menyatakan telah memberikan sejumlah uang kepada Medina untuk membeli mobil. Namun, mobil yang dijanjikan tidak ada.

"Uya Kuya sudah mentransfer sejumlah uang lebih kurang Rp 150 juta. Awalnya perjanjian jual-beli mobil. Namun ternyata tidak terjadi jual-beli mobil tersebut, uangnya sudah ditransfer. Itu yang dilaporkan," kata Zulpan.

Uya Kuya mengaku awalnya ditawari mobil Mercedes Benz oleh Medina. Mobil tersebut dibanderol seharga Rp 700 juta, walaupun harga aslinya bisa mencapai Rp 1,3 miliar.

Uya awalnya tak berniat membeli mobil lantaran tidak benar-benar memerlukan unit kendaraan lain.

Baca juga: Anies Perpanjang Masa Jabatan Pengurus RT dan RW di Jakarta Jadi 5 Tahun

Namun, Medina meminta tolong agar Uya membeli mobil tersebut demi membantu biaya pengobatan di rumah sakit.

"Dia bilang lagi butuh uang banget, mobil bisa langsung diantar sama Brimob aku," kata Uya seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Uya Kuya TV, Minggu (8/5/2022).

Medina kemudian menawarkan mobil lain berjenis Mini Cooper kepada Uya Kuya.

"Gue didesak terus, tawar aja mau Mercy atau Vellfire, harga berapa aja nyangkut," kata Uya.

Medina akhirnya mematok harga Rp 1,27 miliar untuk dua unit mobil.

Ia kemudian mendesak Uya Kuya mengirimkan uang sebesar Rp 100 juta sebagai uang muka.

"Gue kasih Rp 100 juta buat DP Vellfire dan Mercy second," ucap Uya.

Baca juga: Pembeli Tiket Formula E Jakarta Mayoritas WNA, Ada dari Asia, Eropa, hingga Amerika

Pada saat itu, Medina mengucapkan terima kasih kepada Uya Kuya yang telah menyelamatkan hidupnya.

Uya kemudian mengecek kondisi mobil yang baru dibayar uang mukanya itu. Uya akhirnya tersadar telah ditipu karena mobil yang dicek bukan mobil milik Medina.

"Pokoknya intinya mobilnya fiktif dan bukan mobil dia, sampai sekarang berbelit-belit," kata Uya Kuya.

Kekesalan Uya Kuya semakin bertambah ketika kebohongan Medina terbongkar, tetapi Medina enggan mengembalikan uangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com