Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Sapi di Kota Tangerang Terjangkit PMK, 1 di Antaranya Dinyatakan Sembuh

Kompas.com - 10/06/2022, 09:45 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang menyatakan, terdapat 13 sapi di wilayah yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK).

Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman menyatakan, belasan hewan herbivora itu diketahui terjangkit PMK saat sang peternak melapor ke pemerintah setempat.

Saat dilakukan survei, dinyatakan bahwa 13 sapi tersebut terjangkit PMK.

"Ada laporan masuk dari salah satu peternak bahwa sapinya memiliki ciri yang sama sudah terkena PMK. Kemudian kita lakukan survei dan memang ada 13 sapi (terjangkit PMK)," paparnya pada awak media, Jumat (10/6/2022).

Menurut Abduh, belasan sapi yang terjangkit PMK itu berasal dari satu peternakan yang terletak di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Baca juga: Riwayat Pabrik Tiner di Curug Tangerang, Sudah Terbakar Empat Kali dan Kini Ludes Tak Bersisa

"Memang cuma satu peternak saja di Kota Tangerang ini yang hewan ternaknya terjangkit PMK, ada di Cipondoh," ucap dia.

Abduh melanjutkan, usai diketahui ada sapi di Kota Tangerang yang terjangkit PMP, DKP meminta para peternak agar tidak mendatangkan sapi dari Jawa Timur atau Aceh.

Sebab, sapi milik peternak di Cipondoh yang terjangkit PMK itu didatangkan dari sana.

"Kita sampaikan agar para peternak tidak mendatangkan sapi dari luar, terutama dari Jatim dan Aceh," urai Abduh.

Terkini, ia melanjutkan, satu sapi dari 13 hewan yang terkena PMK sudah dinyatakan sembuh.

Sementara itu, sebanyak 12 sapi lain masih dalam perawatan.

Baca juga: UPDATE 9 Juni: Tambah 9 Kasus di Kota Tangerang, 44 Pasien Covid-19 Masih Dirawat

DKP Kota Tangerang, sambung Abduh, telah mengirimkan vitamin-vitamin kepada peternak di wilayah itu agar sapi ternaknya terhindari dari PMK.

"Kemudian kita undang semua peternak, lalu kita kirim vitamin-vitamin dan obat kepada mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com