Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton Malam Puncak Jakarta Hajatan, Pengunjung: Susah Sinyal Pak Anies!

Kompas.com - 26/06/2022, 12:39 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak rangkaian acara hari ulang tahun (HUT) ke-495 DKI Jakarta, "Jakarta Hajatan" digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu (25/6/2022).

Dalam acara yang sebagian besar diisi oleh agenda hiburan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa JIS hampir diisi oleh 70.000 orang.

"Belum pernah kita mengadakan event dengan pengunjung sebanyak ini. Biasanya 5.000 pengunjung, kali ini yang hadir hampir 70.000," kata Anies dalam sambutannya, Sabtu.

Kendati besarnya hajat di stadio yang belum lama dibangun itu, ternyata sejumlah pengunjung memiliki unek-uneknya sendiri.

Fajar (26) mengatakan, semenjak memasuki kawasan JIS untuk menonton acara hiburan, ia langsung kesulitan untuk mendapatkam jaringan komunikasi di ponselnya.

Baca juga: Meriahnya Acara Malam Puncak HUT Jakarta ke-495, JIS Disesaki Hampir 70.000 Pengunjung

"Susah sinyal penontonnya nih, Pak Anies. Saya begitu masuk gerbang, dekat panggung luar, itu langsung enggak bisa kirim whatsapp, apalagi buka internet," kata Fajar saat menonton Malam Puncak Jakarta Hajatan, Sabtu malam.

Akibatnya, Fajar mengaku kesulitan untuk bertemu dengan teman-temannya yang sudah tiba terlebih dahulu.

"Saya janjian sama teman ke sini. Tapi enggak bisa menghubungi. Mereka juga mungkin enggak bisa menerima telepon saya. Jadinya nonton sendiri deh," kata Fajar sambil tertawa.

Selain Fajar, Iis (32) yang datang bersama keluarga besarnya juga mengaku kesulitan mendapatkan akses komunikasi.

"Saya datang ramai sekeluarga, ada anak-anak sama orangtua juga. Tapi karena susah sinyal, khawatir kalau ada yang terpisah. Takutnya hilang, kan enggak bisa ditelepon," kata Iis selagi berisitirahat di luat stadion.

Baca juga: Hadiri Malam Puncak Jakarta Hajatan, Anies: Anda Orang Pertama yang Rasakan JIS Hampir Penuh

"Sebenarnya ada satu wifi yang beredar pas saya cek. Tapi enggak bisa diakses juga," ungkap dia.

Sedangkan Intan (24) warga Cililitan mengatakan sulitnya akses internet sangat menyulitkan baginya. Sebab, ia yang datang sendirian jadi tidak bisa memesan ojek online.

"Saya mau pulang tapi enggak bisa. Mana sudah malam banget. Kalau mau cari sinyal jalan agak jauh, tapi agak takut," kata Intan selepas acara berakhir.

Intan mengatakan enggan menumpang bus gratis yang disediakan pemerintah di sekitar JIS. Sebab, ia sedang terburu-buru karena sudah terlalu malam.

"Tadinya kepikiran naik bus, tapi kok penuh banget kalau dilihat. Macet juga. Saya sudah kemaleman, ingin segera pulang," kata Intan.

Baca juga: Hajatan dan Nyambat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com