JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak rangkaian acara hari ulang tahun (HUT) ke-495 DKI Jakarta, "Jakarta Hajatan" digelar di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu (25/6/2022).
Dalam acara yang sebagian besar diisi oleh agenda hiburan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa JIS hampir diisi oleh 70.000 orang.
"Belum pernah kita mengadakan event dengan pengunjung sebanyak ini. Biasanya 5.000 pengunjung, kali ini yang hadir hampir 70.000," kata Anies dalam sambutannya, Sabtu.
Kendati besarnya hajat di stadio yang belum lama dibangun itu, ternyata sejumlah pengunjung memiliki unek-uneknya sendiri.
Fajar (26) mengatakan, semenjak memasuki kawasan JIS untuk menonton acara hiburan, ia langsung kesulitan untuk mendapatkam jaringan komunikasi di ponselnya.
Baca juga: Meriahnya Acara Malam Puncak HUT Jakarta ke-495, JIS Disesaki Hampir 70.000 Pengunjung
"Susah sinyal penontonnya nih, Pak Anies. Saya begitu masuk gerbang, dekat panggung luar, itu langsung enggak bisa kirim whatsapp, apalagi buka internet," kata Fajar saat menonton Malam Puncak Jakarta Hajatan, Sabtu malam.
Akibatnya, Fajar mengaku kesulitan untuk bertemu dengan teman-temannya yang sudah tiba terlebih dahulu.
"Saya janjian sama teman ke sini. Tapi enggak bisa menghubungi. Mereka juga mungkin enggak bisa menerima telepon saya. Jadinya nonton sendiri deh," kata Fajar sambil tertawa.
Selain Fajar, Iis (32) yang datang bersama keluarga besarnya juga mengaku kesulitan mendapatkan akses komunikasi.
"Saya datang ramai sekeluarga, ada anak-anak sama orangtua juga. Tapi karena susah sinyal, khawatir kalau ada yang terpisah. Takutnya hilang, kan enggak bisa ditelepon," kata Iis selagi berisitirahat di luat stadion.
Baca juga: Hadiri Malam Puncak Jakarta Hajatan, Anies: Anda Orang Pertama yang Rasakan JIS Hampir Penuh
"Sebenarnya ada satu wifi yang beredar pas saya cek. Tapi enggak bisa diakses juga," ungkap dia.
Sedangkan Intan (24) warga Cililitan mengatakan sulitnya akses internet sangat menyulitkan baginya. Sebab, ia yang datang sendirian jadi tidak bisa memesan ojek online.
"Saya mau pulang tapi enggak bisa. Mana sudah malam banget. Kalau mau cari sinyal jalan agak jauh, tapi agak takut," kata Intan selepas acara berakhir.
Intan mengatakan enggan menumpang bus gratis yang disediakan pemerintah di sekitar JIS. Sebab, ia sedang terburu-buru karena sudah terlalu malam.
"Tadinya kepikiran naik bus, tapi kok penuh banget kalau dilihat. Macet juga. Saya sudah kemaleman, ingin segera pulang," kata Intan.
Baca juga: Hajatan dan Nyambat