JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor sekaligus mantan pemain sepak bola, Claudio Martinez, diperiksa terkait dugaan pengeroyokan yang dialaminya di tempat hiburan malam kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Kuasa hukum Claudio, Mendy Hermawan mengatakan, pihaknya mengajukan tiga saksi dalam pemeriksaan tersebut. Ia menyebutkan, tiga orang itu melihat peristiwa pengeroyokan yang dialami Claudio.
"Pada hari ini kami menghadirkan tiga orang saksi," ujar Mendy, saat memberikan keterangan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Claudio Martinez Diperiksa Terkait Dugaan Pengeroyokan oleh Pegawai Kelab Malam di Jaksel
Pada kesempatan yang sama, Istri Claudio Martinez, Musriana mengatakan, ketiga orang yang dihadirkan dalam pemeriksaan hari ini merupakan saksi kunci. Menurut dia, tiga saksi itu berada di dekat Claudio ketika pengeroyokan terjadi.
"Itu saksi kunci dan dia benar ada di sana saat kejadian. Benar-benar hanya sekitar 15 meter dari kami jaraknya. Itu teman kami, pengunjung juga. Kami lagi menghadiri acara di sana," kata Musriana.
Dugaan pengeroyokan oleh karyawan tempat hiburan malam itu terjadi pada Sabtu (2/7/2022) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Musriana menuturkan, saat itu suaminya tersenggol dan kakinya terinjak oleh salah seorang pegawai.
"Awalnya karena tempat ramai, suami saya terinjak dan tersenggol. Suami saya tegur. Eh malah waiter-nya nyolot dan dorong suami saya duluan, sehingga suami saya marah dan tabok bahu si waiter," ujar Musriana, saat dihubungi, Senin (4/6/2022).
Baca juga: Lihat Langsung Pengeroyokan Suaminya, Istri Claudio Martinez: Pelakunya Lebih dari 5 Orang
Tak lama setelah kejadian itu, kata Musriana, datang pegawai lain yang mendorong Claudio dari belakang dan menuduh telah memukul rekannya menggunakan botol. Setelah itu, sejumlah pegawai lain datang dan langsung mengeroyok Claudio.
"Selang sekitar 10 menit, waiter ini ngadu (ke rekan-rekannya) dan bilang dipukul pakai botol. Kemudian suamiku sengaja didorong sama waiter lain dan dicaci maki," ungkapnya.
"Suami terpancing, dia doronglah. Eh tiba-tiba dicekik dan dipukul dari depan dan belakang. Itulah awal mula sampai dikeroyok dan dikejar sampai lift, lobby, dan jalan raya," sambungnya.
Kejadian tersebut dilaporkan oleh Musriana dan Claudio ke Polda Metro Jaya pada Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/3318/VII/ SPKT/Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.