Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Api Kembali ke Tanah Tambora, 300 Nyawa Terancam Saat Lelap...

Kompas.com - 27/07/2022, 09:44 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Entah apa yang dicari di tanah Tambora, Jakarta Barat. Api itu kembali lagi, meski tak pernah diharapkan. Melahap puluhan tempat tinggal tanpa permisi.

Si jago merah kembali datang saat orang-orang terlelap dalam tidurnya.

Pada Selasa (26/7/2022) sekitar pukul 03.00 pagi, kebakaran itu melanda permukiman di Jalan Sawah Lio Raya, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat.

Baca juga: Cerita Warga Lihat Api Besar Bergumul di Kontrakan Wilayah Tambora dan Berbelok Menyambar Rumah Lain

Camat Tambora Bambang Sutarna mengatakan, berdasarkan data hingga Selasa siang, api merambat ke 48 rumah di dua wilayah rukun tetangga.

"Kebakaran terjadi di dua wilayah rukun tetangga (RT) di RW 008, yaitu di RT 004 dan RT 005, bangunan yang terdampak itu ada 48 rumah," kata Bambang di lokasi kebakaran, Selasa.

Sebanyak 48 rumah tersebut ditinggali oleh 75 kepala keluarga yang terdiri dari sekitar 300 jiwa.

"Ada 75 kepala keluarga, diperkirakan ada 300 jiwa terdiri dari lansia, orang tua, dan anak-anak," kata Bambang.

Kepala Seksi Operasional Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan, sebanyak 24 unit kendaraan pemadam beserta 120 personel dikerahkan ke lokasi kebakaran seluas 900 meter persegi.

Baca juga: 48 Rumah di Tambora Kebakaran, Diduga akibat Korsleting di Kontrakan Kosong

"Sebanyak 24 unit kendaraan diterjunkan dari berbagai pos, 4 dari pemadam kebakaran, sisanya dari pos di Jakarta Barat," kata Sarifudin dalam keterangannya, Selasa.

Petugas memulai proses pemadaman pada pukul 03.20 WIB dan berhasil melokalisasi api 40 menit kemudian.

Api dipadamkan pada pukul 04.20 WIB dan proses pendinginan berlangsung selama dua jam untuk memastikan api tidak kembali tersulut.

Warga jatuh dari atap

Sarifudin juga mengatakan bahwa seorang warga berinisial WW (36) terjatuh dari atap rumahnya, saat terjadi kebakaran.

WW diduga panik dan hendak menyelamatkan diri. Akibatnya, ia mengalami luka ringan dan dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
M

"Korban jatuh dari atas rumah karena panik, mengakibatkan luka ringan di bagian kaki dan pelipis. Korban dibawa ke puskesmas terdekat," kata Sarifudin.

Kepala Kepolisian Sektor Tambora, Komisaris Polisi Rosana Labobar mengatakan, peristiwa kebakaran itu mengakibatkan tiga korban luka-luka.

Baca juga: Cerita Pengamen Topeng Monyet Selamat dari Kebakaran Tambora Bersama 3 Monyetnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com