Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Api Kembali ke Tanah Tambora, 300 Nyawa Terancam Saat Lelap...

Kompas.com - 27/07/2022, 09:44 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Ia mengakui, api muncul dari titik kabel-kabel listrik yang berada di lantai 2 kontrakan tersebut.

Baca juga: Kebakaran Rumah di Tambora, Seorang Warga Jatuh dari Atap karena Panik

Penyelamatan diri

Sementara, saat keluar rumah, Iang melihat api sudah membumbung tinggi tepat di hadapannya.

"Pas buka pintu, api sudah gede bergumul, sudah kayak air ngegolak (mendidih). Tiba-tiba tambah gede," kenang Iang.

Iang pun langsung berteriak untuk mengingatkan 12 anggota keluarga lainnya. Keluarganya kemudian lari menyelamatkan diri ke depan gang, tepat sebelum api menjalar.

"Enggak lama, api itu makin gede ke arah rumah saya. Tapi tiba-tiba api berbelok ke kanan, ke arah belakang kampung, menyambar semua yang di belakang," kata Iang.

Saat peristiwa kebakaran, Iang mengaku sempat menyelamatkan sebuah sepeda motor milik pamannya yang terparkir di bawah sumber api.

Baca juga: 35 Rumah di Tambora Terbakar Dini Hari, 120 Personel Pemadam Diterjunkan

"Saya lihat motor om saya tepat di bawah api yang berada di lantai dua kontrakan tetangga. Saya refleks mau belokin motor, mau saya bawa kabur, tapi ternyata kuncinya di dalam rumah," kata Iang.

Entah apa yang dipikirkannya saat itu, tiba-tiba tangan dan kakinya bergerak mencari kunci motor di dalam rumah. Kunci itu bisa ia temukan dalam waktu singkat.

Setelah itu, kakinya masih terus melangkah. Ia melompat ke jok motor tersebut dan memasang kunci. Namun, saat itu api sudah menjilat-jilat benda di sekitar motor.

"Saya langsung tancap gas. Posisinya saya udah dikerubungi api. Saya sudah Lillahita'ala saja. Saya ngebut, gas kencang," ungkap Iang.

Baca juga: Nasib Nahas Wanita yang Dibunuh Teman Kencan karena Beda dari Foto Aplikasi, Diikat Tali Kasur

"Saat saya maju, beberapa detik kemudian ada balok bara dari rumah lantai dua itu jatuh ke tempat saya tadi. Saya lihat, balok itu di belakang saya. Alhamdulillah masih selamat," kenang Iang.

Puji syukur ia panjatkan, dirinya selamat dari peristiwa itu tanpa luka sedikit pun. Dengan wajah yang cemong, Iang menghitung anggota keluarganya.

"Lengkap," ujar dia dalam hati saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com