Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Kosong di Pasar Rebo Terbakar, Polisi Duga Api Berasal dari Rokok Anak-anak yang Biasa Nongkrong di Sana

Kompas.com - 01/08/2022, 21:52 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menduga, kebakaran yang melanda rumah kosong di wilayah RT 010 RW 008 Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, berasal dari rokok anak-anak yang biasa menongkrong di rumah itu.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kompol Agung Ardiansyah mengatakan, dugaan itu berasal keterangan yang dihimpun dari Ketua RT sekitar.

"Di sini ada anak-anak ngerokok, sering nongkrong di sini, jadi dugaan sementara itu," ujar Agung di lokasi, Senin (1/8/2022).

Namun, Agung menuturkan, jajarannya masih menyelidiki penyebab kebakaran di rumah kosong itu.

"Kami buat (pasang) police line, kami sedang mendalami. Kami cari keterangan-keterangan dari pihak terkait ya," kata Agung.

Baca juga: Rumah Kosong di Pasar Rebo Terbakar, Warga Lihat Anak-anak dari Dalam Lari Usai Api Merembet

Sementara itu, Kepala Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran di rumah kosong itu.

"Penyebab belum diketahui. Tiba-tiba api sudah membesar," kata Gatot, Senin.

Dalam wawancara terpisah, salah satu saksi mata, Mia (36) mengatakan bahwa ia melihat anak-anak dari dalam rumah kosong itu lari usai api membesar.

Anak-anak yang dimaksud merupakan yang biasa menongkrong di rumah itu.

"Ada yang lari mau ngambil ember. Enggak tahunya api sudah merembet," ujar Mia di lokasi.

Baca juga: 7 Rumah Terbakar di Pekojan Tambora, Seorang Warga Terluka

Mia menuturkan, remaja-remaja tanggung memang sering menongkrong di rumah kosong itu. Warga, lanjut dia, tidak tahu aktivitas yang dilakukan para remaja tersebut.

"Enggak tahu (aktivitasnya), kan ada kordennya. Ada sofa di dalam. Ada kordennya juga. Mereka lari-lari di rumah, mereka nguasain rumah kosong itu," kata Mia.

Adapun jajaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan 10 unit mobil pemadam beserta 50 personel di lokasi.

Proses pemadaman dimulai pukul 17.53 WIB dan selesai satu jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com