Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Komentar soal Kedai Kopi yang Dianggap Persempit Ruang Halte Harmoni

Kompas.com - 19/08/2022, 08:59 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan kedai kopi yang belum lama berdiri di Halte Harmoni menuai berbagai respons dari masyarakat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (18/8/2022) petang, antrean pengguna transjakarta mengular hingga ke depan kedai kopi yang dianggap mempersempit ruang bagi penumpang.

Saat itu, terlihat ada pengguna bus transjakarta yang hendak membeli segelas kopi di kedai itu.

Baca juga: Penumpang Transjakarta Keluhkan Kedai Kopi di Halte Harmoni: Jadi Lebih Sumpek

Pengguna transjakarta yang hendak membeli kopi tampak berdempetan dengan penumpang yang mengantre menunggu kedatangan bus. Penumpukan penumpang pun tak terelakkan.

Kepadatan juga terjadi saat penumpang turun di Halte Harmoni untuk transit dan berpindah naik bus di koridor lain.

Komentar pengguna transjakarta

Taufik, pengguna yang sedang antre menunggu kedatangan bus, merasakan Halte Harmoni menjadi lebih sempit sejak adanya kedai kopi itu.

Akibatnya, Halte Harmoni terasa semakin sesak.

"Dulu kan, sebelum ada kedai kopi, antrean bisa lebih luas, kan kalau sekarang terlihat lebih sumpek," kata Taufik di Halte Harmoni, Kamis.

Baca juga: F-PSI Desak PT Transjakarta Bongkar Kedai Kopi di Halte Harmoni: Warga Sengsara Desak-desakan di Sana...

Taufik mengungkapkan, keberadaan kedai kopi itu tak terlalu menarik perhatiannya. Ia justru mengeluhkan keadaan halte yang menjadi lebih padat.

"Enggak begitu (tertarik), karena kan kita kalau pulang buru-buru juga. Kalau mau beli kopi, jadi ya buat apa?" ungkapnya.

Diwawancarai terpisah, penumpang bernama Nur berharap PT Transportasi Jakarta segera mengembalikan Halte Harmoni seperti sebelum ada kedai kopi.

"Jelas (bikin antrean), apalagi sore-sore begini, banyak orang pulang mau buru-buru. Ditutup saja mungkin (kedai kopinya)," kata Nur.

Nur menyarankan PT Transportasi Jakarta menempatkan vending machine di Halte Harmoni dibandingkan kedai kopi.

"Lebih baik diganti vending machine," tutur Nur.

Tanggapan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan PT Transportasi Jakarta

Setelah menuai berbagai respons dari masyarakat setelah adanya kedai kopi di Halte Harmoni, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengeluarkan tanggapannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com