Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pemukulan terhadap Sopir Transjakarta Murni Penganiayaan, Tidak Ada Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 27/08/2022, 07:10 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian mengungkapkan, pemukulan yang dilakukan pengendara mobil pribadi terhadap pengemudi TransJakarta di Jalan Raya TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, murni penganiayaan.

"Keterangan dari sopir tidak ada unsur kecelakaan lalu lintas, murni penganiayaan," kata Kasi Kecelakaan Lalulintas (Laka Lantas) Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Kompol Edy Purwanto saat dihubungi di Jakarta, Jumat (26/8/20).

Edy menegaskan, kejadian tersebut merupakan penganiayaan dan korban akan melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Satuan Reserse Kriminal akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus kekerasan di jalanan tersebut.

Polda Metro Jaya masih belum merinci kronologi kejadian yang terjadi pada Kamis (26/8) malam itu.

Baca juga: Sopir Bus Ditampar Pengemudi Mobil, Transjakarta Tempuh Jalur Hukum

"Saya juga belum tahu dan baru lihat. Terus saya konfirmasi TransJakarta seperti itu. Sekarang (korban) mau lapor Polres Metro Jaksel," tuturnya.

Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan pengendara mobil pribadi memukul pengemudi bus TransJakarta usai sebelumnya beradu mulut.

Berdasar video yang disebar akun Instagram @merekamjakarta, kejadian tersebut berlangsung di Jalan Raya TB Simatupang, tepatnya di perempatan Ragunan, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Video tersebut menampilkan rekaman seorang pria yang menghampiri sopir transjakarta dari sisi kanan bus. Ia langsung menunjuk ke arah wajah sang sopir sembari meluapkan emosinya.

"Makanya, lo ngerti enggak di belakang? Lo ngerti enggak di belakang, gue tanya?" hardik pria dalam video tersebut dikutip Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Sopir Bus Transjakarta Cekcok dengan Pria Tak Dikenal, Wajahnya Digampar

 

Sopir transjakarta itu kemudian membalas pernyataan pria tersebut.

"Sebelah saya saja bisa masuk," kata sopir.

"Gue udah masuk setengah di sini (jalan). Terus lo mikir pake otak lo," timpal sang pria.

Sopir itu kemudian tak menyatakan apapun. Namun, sopir transjakarta itu terdengar sewot. Pria itu seketika langsung menggapar sisi kiri wajah sang sopir menggunakan tangan kanannya.

"Apa?" kata sang pria usai mendaratkan telapak tangannya di pipi kiri sang sopir.

Pria itu langsung bergegas pergi ke mobil Honda hitam dengan pelat nomor F 1604 RA. Di saat yang bersamaan, terdengar teriakan-teriakan bernada marah dari para penumpang bus transjakarta kepada pria yang menggampar sang sopir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com