Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Berkata Kasar ke Ibunya, Anak Ini Diajak Ikut Acara Cuci Kaki: Biar Kebuka Hatinya

Kompas.com - 29/08/2022, 11:31 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara Cuci Kaki Massal yang digelar di Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (27/8/2022) sore penuh dengan tangis haru.

Kaum ibu-ibu duduk berbaris di kursi yang telah disiapkan panitia, sementara di bawahnya anak mereka duduk meleseh.

Sang anak lalu mencuci kaki ibunya menggunakan air di baskom sebagai tanda permintaan maaf mereka kepada sang ibunda.

Tangis pun pecah dalam acara itu. Para ibu-ibu dan anak-anak tak bisa menahan air mata mereka yang jatuh bercucuran.

Baca juga: Profil Khafi Maheza, Pengemudi Mobil yang Tampar Sopir Transjakarta hingga Jadi Tersangka

Salah satu peserta yang mengikuti acara itu adalah Nur. 

Ia diam-diam mengajak anaknya untuk mengikuti kegiatan cuci kaki massal itu karena  ingin anaknya yang masih duduk di kelas 5 SD ini bisa berubah menjadi anak yang berbakti kepada.

Sebab, anaknya selama ini suka membantah dan melawan perintah Nur.

"Suka ngebantah. Masalah sepele, pulang sekolah baju enggak buru-buru dibuka. Main lempar," kata Nur dilansir dari TribunJakarta.com pada Sabtu (27/8/2022).

Baca juga: BEM UI Soroti Kekayaan Rektor Ari Kuncoro, Bertambah Rp 35 Miliar dalam 3 Tahun

"Apalagi kalau main HP, kalau dilarang enggak mau. Guling-gulingan. Ngerengek," sambungnya.

Bahkan, tak jarang Nur sampai menangis gara-gara sikap anaknya yang kasar dan tidak sopan.

"Saya pernah dikatain kata-kata kasar. Saya sampai mengeluarkan air mata," tambahnya.

Ia berharap setelah mengikuti kegiatan acara cuci kaki massal sikap anaknya bisa berubah.

"Dengan adanya acara ini saya berharap, anak saya terbuka hatinya. Jadi anak yang soleh dan berbakti," ujarnya.

Baca juga: Truk Boks Tabrak Rambu dan Terguling di Depan Mal Cipinang Indah, Kalimalang Sempat Macet Parah

Suasana kegiatan acara cuci kaki massal yang berlangsung di kelurahan Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (27/8/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS) Suasana kegiatan acara cuci kaki massal yang berlangsung di kelurahan Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (27/8/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Masih di tempat yang sama, Muhammad Akil (25) tak kuasa membendung air matanya ketika sedang mencuci kaki ibunya.

Ia menangis kejar mengingat dosa-dosanya yang dulu-dulu diperbuat kepada sang ibu, Rahmawati (57).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com