Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kenang Kakek dan Neneknya yang Tak Berpendidikan Tinggi, "Tapi Mereka Suruh Anak-anak Belajar"

Kompas.com - 03/09/2022, 07:00 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang kisah hidup kakeknya di hadapan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb dan belasan mahasiswa dari berbagai universitas di Tanah Air.

Hal tersebut Anies utarakan ketika menjadi pembicara dalam talkshow bertema Urban Water Management, yang digelar di Museum Bahari, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2022).

Awalnya, Anies menyebut bahwa dirinya merupakan generasi kedua di keluarganya yang bisa mengikuti wajib belajar.

"Saya generasi kedua (yang mengikuti wajib belajar), berdasarkan silsilah keluarga," sebut dia.

Ibunya adalah generasi pertama di keluarganya yang terlebih dahulu mengikuti wajib belajar.

Baca juga: Saat Anies Pamerkan Proyek Sumur Resapan di Hadapan Wali Kota Rotterdam...

Anies melanjutkan bahwa ayah dari ibunya, atau kakeknya, tidak pernah mengikuti wajib belajar.

Bahkan, kakeknya semasa hidup di Kuningan, Jawa Barat, jarang membaca surat kabar.

"Dan kakek saya, di Kuningan, jarang banget mungkin baca koran seumur hidupnya. Saat itu juga jarang kan koran, paling dua minggu sekali," ucap Anies.

Kemudian, menurut dia, sang nenek hanya bisa berbahasa Sunda dan tak bisa berbahasa Indonesia. 

Namun, kakek dan nenek dari pemimpin Ibu Kota itu menyuruh anak-anaknya untuk terus belajar.

Baca juga: Anies: Orangtua adalah Guru Paling Penting bagi Anak, tapi Juga Paling Tidak Siap...

"Nenek saya malah enggak bisa ngomong bahasa Indonesia, dia cuma bisa ngomong bahasa Sunda. Tapi dia (kakek-nenek dari Anies) memutuskan untuk menyuruh anak-anaknya (ibu dari Anies) buat belajar," ungkap politisi non-parpol itu.

Karenanya, Anies menyatakan bahwa guru terbaik bagi seorang anak adalah orangtuanya masing-masing.

"Guru yang paling penting dan sangat mengubah hidup itu ya orangtua. Orangtua itu yang paling penting, tapi padahal juga yang paling tidak siap (untuk menjadi guru)," ujar dia.

Anies menambahkan bahwa dia dan Ahmed Aboulateb, yang juga menjadi pembicara dalam talkshow tersebut, merupakan cerminan dari orangtua mereka masing-masing.

"Apa pun yang Anda lihat dari saya dan Wali Kota Rotterdam adalah finger print dari orangtua kami, finger print dari guru-guru kami," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com