Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatkan Pj Gubernur DKI, Nasdem DPRD Jakarta: Jangan Cari Sensasi, Kedepankan Prestasi

Kompas.com - 05/09/2022, 15:16 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI nantinya agar tidak mencari sensasi dan harus mengutamakan prestasi.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bakal lengser pada 16 Oktober 2022.

Lalu, Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bakal menunjuk Pj Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Jangan Sampai Penunjukan Pj Gubernur DKI Untungkan Kelompok Tertentu

"Jangan mencari sensasi lah, tapi mengedepankan prestasi," ujar Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino, kepada awak media, Senin (5/9/2022).

Ia menyadari bahwa pembangunan sebuah kota tak mungkin dilakukan dalam waktu singkat.

Alexandra Ananda DPRD DKI Jakarta akan segera mengumumkan pemberhentian Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Ahmad Riza Patria.

Pembangunan kota, lanjut Wibi, bahkan bisa memakan waktu hingga berpuluh-puluh tahun.

"Membangun sebuah kota itu memang enggak mungkin dalam 1-2 tahun, bahkan bertahun-tahun, bisa berpuluh-puluh tahun," kata dia.

Oleh karena itu, ia meminta Pj Gubernur DKI agar bisa melanjutkan program pembangunan yang belum rampung ketika Anies-Riza lengser.

Wibi tak menginginkan sosok Pj Gubernur DKI yang memandang program pembangunan yang belum rampung hanya sekedar peninggalan dari gubernur sebelumnya.

"Program yang belum selesai ya harus dilanjutkan ya dilanjutkan. Jadi, Pj tersebut adalah orang yang kerja, bukan yang terlibat dalam politik praktis," tutur dia.

Baca juga: F-PKS DPRD Jakarta Harap Pj Gubernur DKI Teruskan Program-program Anies

Dalam kesempatan itu, Wibi juga meminta agar penunjukkan Pj itu tak boleh menguntungkan kelompok tertentu saat pemilihan serentak pada 2024 nanti.

"Jangan sampai penunjukkan Pj (Gubernur DKI) ini hanya akan menguntungkan kelompok-kelompok tertentu di 2024 nanti," sebut dia.

Ia melanjutkan, salah satu kriteria untuk pengganti Anies-Riza itu tak boleh berpolitik praktis.

Sebab, kata Wibi, tahun 2022 ini sudah memasuki tahun politik menjelang pemilihan serentak pada 2024.

Oleh karena itu, dia berharap bahwa Pj Gubernur DKI nantinya bakal fokus bekerja untuk warga Jakarta.

"Pj Gubernur adalah orang yang tidak berpolitik praktis karena tahun ini sudah masuk tahun politik ya," tutur Wibi.

Baca juga: Nasdem DPRD Jakarta Minta Pemerintah Pusat Keluarkan Nama Calon Pj Gubernur DKI

"Jadi, kami berharap Pj Gubernur hingga tahun 2024 adalah orang yang bekerja keras menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum tuntas di Pemerintahan Bapak Gubernur Anies," sambung Wibi.

Ia juga meminta Pj Gubernur DKI agar mampu menjalin kerja sama dengan para pemangku kebijakan di Ibu Kota dan wilayah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com