Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sopir Angkot Depok Bimbang Tetapkan Tarif Baru, kalau Dinaikkan, Penumpang Hilang...

Kompas.com - 07/09/2022, 06:30 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkutan umum (angkot) di wilayah Kota Depok mengaku bimbang menetapkan tarif baru pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Oleh karena itu, para sopir terpaksa memberlakukan kenaikan tarif sementara sebesar Rp 1.000.

Hendra, salah satu sopir Angkot D.09 jurusan Terminal Depok-Kampung Sawah, mengatakan bahwa kenaikan tarif baru berlaku untuk penumpang jarak jauh.

"Sementara belum keluar tarif yang resmi, yang penting ada pengertiannya bahwa BBM ini memang naik tinggi," kata Hendra saat ditemui di Terminal Depok, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Suami di Depok Mengaku Spontan Bakar Istri dan Anak Usai Cekcok

Kenaikan harga BBM, dikatakan Hendra, turut berimbas pada pendapatan hariannya. 

Ia menyadari bahwa kenaikan tarif rute perjalanan turut berdampak pada jumlah penumpang yang kian sedikit.

"Masalahnya kami naikin tarif ongkos ini bukan malah tambah banyak orang, tapi malah berkurang. Kami juga sadar, tapi kalau enggak dinaikin gimana, serba bingung juga," ujar dia.

Sementara itu, sopir lainnya bernama Fauzi mengatakan, penyesuaian tarif itu tak berlaku untuk anak sekolah.

"Pokoknya jauh dekat naik seribu kecuali anak sekolah. Kalau anak sekolah memang kami enggak patokin," ujar Fauzi.

Baca juga: Korban Penggusuran di Cipayung Depok Disediakan Kontrakan Gratis, Camat: Hanya untuk 3 Bulan

Selain itu, Fauzi mengaku, kenaikan tarif angkutan umum yang diterapkan sementara itu pun telah dirasa berdampak pada jumlah penumpang.

"Kalau penurunan ada pasti, karena kan memang ongkos naik. Mungkin lebih ngirit, kalau enggak perlu banget enggak keluar," ujar dia.

Tarif sementara diterapkan pada rute Terminal Depok-Kp Sawah dan Terminal Depok-Raden Saleh.

"Dari jarak Terminal Depok sampai Kampung Sawah itu tarif awalnya Rp 7.000, sekarang jadi Rp 8.000. Terus dari Terminal Depok ke Raden Saleh Rp 6.000, sekarang jadi Rp 7.000," imbuh Fauzi.

Baca juga: Suami yang Bakar Istri di Bojongsari Depok Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30.

Saat ini harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

"Pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com