Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary Brigitta Vs Mamat Alkatiri, Pengamat: Umpatan Bukan Mengarah pada Dia Sebetulnya

Kompas.com - 07/10/2022, 07:10 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyoroti kalimat yang disampaikan komika Mamat Alkatiri atas materi roasting-nya beberapa waktu lalu.

Mamat dilaporkan ke kepolisian oleh nggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi Nasdem Hillary Brigitta Lasut lantaran merasa dihina atas materi lawakan tunggal atau stand-up comedy itu.

"Saya mencermati kata-kata kasar dalam roasting tersebut dimaksudkan bukan untuk politikus itu. Tetapi, diksi untuk menjadi perhatian penonton yang dalam bahasa komika mungkin dianggap biasa," ujar Ubedilah kepada Kompas.com, dikutip pada Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Anggap Hillary Brigitta Tak Perlu Laporkan Mamat Alkatiri karena Kena Roasting, Pengamat: Media Kritik Kini Semakin Bervariasi

Menurut Ubedilah, kata-kata itu masuk bingkai stand-up comedy dalam satu frame. Ia pun berpikir materi itu tidak bisa dilaporkan sebagai maksud menghina anggota Dewan tersebut.

Kendati demikian, pemilihan diksi kata kasar itu, jika disampaikan di luar segmen stand-up comedy dan dengan maksud ditujukan kepada seseorang, bisa melukai perasaan.

"Untuk hal ini memang perlu diingatkan agar tidak mudah menggunakan diksi yang dinilai tidak sopan. Tetapi, tidak perlu dilaporkan polisi, cukup diingatkan saja," kata Ubedilah.

Ubedilah berpandangan, langkah anggota DPR yang melaporkan Mamat ke polisi itu kurang tepat. Sebab, kata Ubedilah, apa yang dilakukan Mamat itu mesti dilihat dalam konteks kritik melalui stand-up comedy.

"Bukan dalam konteks serangan bahasa secara langsung terhadap yang bersangkutan," kata Ubedilah.

Materi roasting itu disampaikan dalam salah satu acara talkshow bertajuk "Dilema Pilpres 2024: Presidential Threshold dan Syarat Minimal Usia Capres Cawapres" di Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sederet Kontroversi Hillary Brigitta Lasut, Politisi Muda yang Laporkan Komika Mamat Alkatiri

Menurut Ubedilah, secara umum isi materi Mamat dalam acara itu merupakan bentuk kritik terhadap proses politik yang kerap dipengaruhi oleh relasi keluarga atau koneksi tertentu.

Dalam terminologi politik, kata Ubedilah, hal itu disebut dengan nepotisme.

"Jadi mestinya respons anggota DPR itu tidak perlu berlebihan melaporkan Mamat Alkatiri ke polisi dengan tuduhan penghinaan," tutur Ubedilah.

Adapun Hillary merasa dicemarkan nama baiknya oleh Mamat. Dalam penampilannya, Mamat mengomentari satu per satu materi diskusi yang sebelumnya dibawakan oleh pemateri, termasuk Hillary.

Saat itu, Mamat menyebut Brigitta memilih untuk meninggalkan tempat acara tepat sebelum sesi roasting darinya karena takut dikritik.

Mamat juga mengomentari narasi dari Brigitta yang mengajak anak-anak muda untuk tidak takut untuk terjun langsung dalam dunia political practices.

T*i! Coba yang ngomong gitu orang yang bapaknya bukan anggota DPR atau petugas partai! 'Saya, orang tua bukan siapa-siapa, enggak punya partai apa-apa.' Lalu masuk partai politik, emang enggak dimintain duit sama partai politik? Gob*ok!” tutur Mamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com