Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kinerja Pemprov DKI yang Tak Memuaskan Versi LSI, Atasi Kemacetan hingga Berantas Korupsi

Kompas.com - 21/10/2022, 21:53 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan, berdasarkan survei, terdapat tiga kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang dinilai tidak memuaskan.

Adapun survei dilakukan kepada 610 warga negara Indonesia (WNI) di Jakarta pada 8-14 Oktober 2022.

Direktur Utama LSI Djayadi Hanan menyebut bahwa kinerja Pemprov DKI yang dinilai tak memuaskan oleh warga adalah masalah kemacetan.

Baca juga: Aksi Heroik 2 Bocah Bantu Ambulans Keluar dari Kemacetan di Tanjung Priok, Perawat: Padahal Cara Jalan Adiknya Spesial

"Ada tiga bidang (kinerja Pemprov DKI diilai tak memuaskan). Yang paling rendah, yakni mengatasi kemacetan," tuturnya melalui akun YouTube LSI, dikutip Jumat (21/10/2022).

Menurut dia, hanya 42 persen responden yang puas dengan penanganan kemacetan di Jakarta. Sementara itu, sisanya merasa tak puas dengan penanganan kemacetan.

Kemudian, kinerja Pemprov DKI lain yang dinilai tak memuaskan adalah pemberantasan praktik korupsi.

Baca juga: Survei Populi Center: Mayoritas Warga Jakarta Tidak Percaya Anies Terlibat Dugaan Korupsi Formula E

Berdasarkan survei, hanya 47 persen responden yang puas dengan pemberantasan praktik korupsi di Ibu Kota.

Djayadi melanjutkan, sebanyak 44 persen responden tak puas dengan pemberantasan praktik korupsi.

Kata dia, mengurangi jumlah penduduk miskin juga menjadi kinerja Pemprov DKI yang dinilai tidak memuaskan.

"(Sebanyak) 52 persen (responden) merasa puas atau cukup puas (dengan kinerja tentang mengurangi jumlah penduduk miskin)," sebutnya.

Baca juga: Survei Populi Center: 83,5 Persen Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Anies

Kemudian, berdasarkan survei, sebanyak 46 persen masyarakat tak merasa dengan pengurangan jumlah penduduk miskin.

Berdasarkan data LSI, berikut beberapa penilaian responden terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta yang lain:

• Mengatasi masalah banjir (59 persen puas dan 40 persen tidak puas)

• Pemberdayaan ekonomi UMKM (67 persen puas dan 32 persen tidak puas)

• Menjaga keamanan lingkungan (77 persen puas dan 22 persen tidak puas)

• Memenuhi kebutuhan air bersih (83 persen puas dan 16 persen tidak puas)

• Penanganan Covid-19 (84 persen dan 15 persen tidak puas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com