Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius, Orangtua Diimbau Tak Panik dan Tetap Waspada

Kompas.com - 22/10/2022, 15:31 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit gagal ginjal akut misterius tengah melanda Indonesia, termasuk di DKI Jakarta. Berkaitan dengan hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mengimbau agar para orangtua tidak panik tetapi tetap waspada.

"Pertama jangan panik, kita harus terus waspada. Kita harus waspada kali ini (terhadap) anak-anak kita utamanya balita," ucap Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama dalam webinar, Sabtu (22/10/2022).

Ngabila pun meminta orangtua mewaspadai gejala gagal ginjal akut pada anak. Pasalnya, gejala awal kerap kali tak disadari dan berisiko menyebabkan kefatalan.

Baca juga: UPDATE: 86 Anak di Jakarta Alami Gagal Ginjal Akut, 47 di Antaranya Meninggal Dunia

Beberapa gejala gagal ginjal akut misterius yang patut diwaspadai antara lain demam, lemas, gangguan saluran pencernaan, muntah akut, penurunan kesadaran.

Kemudian, gejala lainnya yakni mual, kehilangan nafsu makan, gangguan saluran napas, diare akut, nyeri bagian perut, urine seperti teh, bengkak, dan myalgia (nyeri otot).


Apabila anak mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

"Jangan asal mengonsumsi obat, semuanya harus atas resep dokter dan petunjuk penggunaan, dan juga orangtua harus lebih aware lagi terhadap kondisi anak," kata Ngabila.

Baca juga: Kini Ada 86 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Jakarta, Bertambah 15 dalam 3 Hari

Anak yang mengalami demam di bawah 38 derajat celsius, kata Ngabila, tak serta-merta harus segera diberi obat.

Orangtua dapat memgompres dahi, ketiak, dan area lipatan tubuh lain anak dengan air hangat, memberikan air putih yang cukup, dan memakaikan anak pakaian serta selimut berbahan tipis.

Sebaliknya, ketika suhu tubuh anak di atas 38 derajat celsius, segera bawa mereka ke dokter untuk mencegah kejang demam.

"Kalau gejala tidak membaik, datang lagi ke puskesmas, cek darah dan urine, pasti nanti akan dilakukan rujukan," tutur Ngabila.

Baca juga: Ada 86 Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Ini Berbagai Gejala yang Dikeluhkan Pasien

Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan agar kader PKK di Jakarta melapor apabila ada dugaan kasus gagal ginjal akut misterius untuk membantu penyelidikan epidemiologi. Pasalnya, penyakit itu diduga lebih banyak dibandingkan yang tercatat.

"Ini adalah fenomena gunung es, lebih banyak lagi sebenarnya yang mungkin keluhannya ringan dari ‘keracunan’ ini, yang bisa mengenai sistem saraf otak anak, gangguan pencernaan. Perlu kita tingkatkan kewaspadaan," kata Ngabila.

Untuk diketahui, ada 86 kasus gagal ginjal akut misterius yang sudah dilaporkan Dinkes Provinsi DKI Jakarta per Januari 2022-22 Oktober 2022.

Adapun kasus meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius meningkat, dari sebelumnya 40 kasus pada 19 Oktober 2022 menjadi 47 di 22 Oktober 2022.

Jumlah pasien yang mengalami penyakit itu juga bertambah dari 71 menjadi 86 kasus.

Selanjutnya, sebanyak 24 pasien masih dalam perawatan dan sisanya atau 15 pasien sudah pulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com