Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembunuh Perempuan di Kolong Tol Becakayu, Pancing Korban dengan Modus Bikin Podcast hingga Sasar Target Lain

Kompas.com - 22/10/2022, 15:47 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengungkap modus Christian Rudolf Tobing agar korbannya, perempuan berinisial AYR (36), mau menemuinya di salah satu apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pertemuan itulah yang dimanfaatkan Rudolf untuk menghabisi nyawa AYR sebelum membuang jenazahnya ke kolong tol Becakayu, Bekasi.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Panjiyoga Indrawienny mengatakan Rudolf memancing korban ke apartemen tersebut untuk membuat konten siniar (podcast).

Baca juga: Sederet Fakta Pembunuh Wanita yang Jasadnya Ditemukan di Kolong Tol Becakayu , Berawal dari Sakit Hati

“Pelaku ini tahu bagaimana mengajak korban agar mau bertemu dengannya, yakni dengan cara membuat konten podcast bersama," ujar Panjiyoga, di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Berdasarkan hasil penyelidikan, Rudolf menyewa salah satu unit kamar di apartemen tersebut dengan dalih agar bisa lebih fokus dalam proses perekaman konten siniar.

Namun yang terjadi, lanjut Panjiyoga, Rudolf malah membunuh korban dengan cara dicekik. Adapun motif dari pembunuhan adalah Rudolf merasa sakit hati dengan korban.

Berniat membunuh 2 orang lainnya

Panjiyoga menuturkan Rudolf telah merencanakan aksi pembuhan terhadap AYR. Bahkan, dari hasil penyelidikan terungkap bahwa Rudolf mengincar dua orang korban lainnya.

Kepada penyidik, Rudolf mengaku membunuh AYR dan mengincar dua orang lain yang merupakan teman dekatnya.

Alasannya karena pelaku merasa sakit hati dengan sikap ketiga target yang ia sasar sebagai korban.

Baca juga: Polisi: Jasad Perempuan di Kolong Tol Becakayu Bukan Target Utama Rudolf Tobing

“Pelaku merasa dikhianati oleh korban dan beberapa teman pelaku. Pelaku dan korban ini memiliki hubungan pertemanan yang baik sebelumnya,” kata Panjiyoga.

Atas perbuatannya, Rudolf dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana.

Ditangkap saat hendak menjual laptop korban

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pelaku ditangkap di kawasan Pondok Gede pada Selasa (18/10/2022) siang saat hendak menjual laptop milik korban.

Baca juga: Pembunuh Perempuan di Kolong Tol Becakayu Diduga Seorang Pendeta Muda

Penangkapan terjadi hanya sehari setelah jenazah AYR yang terbungkus plastik ditemukan di kolong tol Becakayu, Senin (17/10/2022).

Berdasarkan keterangan Polda Metro Jaya, usai menghabisi nyawa AYR, Rudolf langsung membungkus jasad korban menggunakan plastik dan lakban berwarna hitam.

Aksi Rudolf saat membawa korban sempat terekam CCTV lift apartemen. Bahkan dalam rekaman tersebut, Rudolf kedapatan tersenyum saat hendak membuang jasad AYR.

Baca juga: Saat Senyum Terduga Pembuang Jasad Perempuan di Tol Becakayu Terekam CCTV Lift Apartemen…

Rudolf kemudian membawa jasad AYR dari lokasi pembunuhan menggunakan mobil berwarna putih dan dibuang ke kolong tol Becakayu.

(Penulis: Tria Sutrisna/Editor: Nursita Sari, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com