Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan yang Nekat Terobos Istana Ternyata Warga Jakarta Utara

Kompas.com - 25/10/2022, 17:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial SE (24) yang nekat menerobos masuk ke Istana Merdeka ternyata warga Jakarta Utara. Hal itu disampaikan oleh ketua rukun tetangga (RT) di tempat SE bermukim.

"Iya benar itu warga saya SE. Udah lama dia. Lahir di sini. Orang tua di sini," Kata sang ketua RT, dikutip dari WartaKotalive.com, Selasa (25/10/2022).

Sang ketua RT mengatakan, warga setempat sempat kaget mendengar berita tetangganya menjadi terduga pelaku penerobos Istana Merdeka.

Baca juga: Perempuan yang Nekat Terobos Istana Merdeka Dikenal Jarang Mengobrol dengan Tetangga

"Kaget juga tante ini datang kasih tau berita, setelah itu tante ini bawa berita datang lagi tiga orang. Nanya ini benar warga sini. Saya jawab benar warga sini. Tapi KTP-nya enggak ditunjukkan," ujar dia.

Diketahui, SE mencoba menerobos masuk ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, dengan menodongkan pistol ke anggota Paspampres, Selasa (25/10/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan, perempuan tanpa identitas tersebut awalnya terlihat tengah berjalan kaki di trotoar jalan dari arah Harmoni mengarah Medan Merdeka Utara.

"Jadi petugas lihat ada seorang perempuan berjalan kaki dari Harmoni mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara," ujar Latif, Selasa (25/10/2022). 

Sesampainya di depan pintu masuk Istana Negara, kata Latif, perempuan tersebut tiba-tiba menghampiri anggota Paspampres yang sedang berjaga.

Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Perempuan yang Coba Terobos Istana dan Todongkan Senjata ke Paspampres

 

Sesaat kemudian, perempuan tersebut mengeluarkan senjata api jenis FN dan menodongkannya ke arah anggota Paspampres yang dihampirinya. Mengetahui kejadian itu, anggota Polisi Lalu lintas yang sedang mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi langsung membantu menangkap perempuan itu dan merampas pistol di tangannya.

Perempuan tersebut kemudian langsung diamankan dan dilakukan penggeledahan awal oleh petugas bersama Anggota Paspampres.

"Anggota langsung merebut senpi dari tangan wanita atau orang tak dikenal tersebut," kata Latif.

Menurut Latif, petugas di lapangan kemudian berkoordinasi dengan jajaran Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

"Sekarang masih diperiksa oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Warga Temukan Granat Aktif Tertutup Coran Semen di Area Pemancingan Dekat Ancol

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Truk Trailer Tabrak Pengendara Motor di Koja, Korban Terluka di Paha

Megapolitan
Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Tak Ada Bukti dan Korban, Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Tak Diusut Polisi

Megapolitan
Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Jaksel Bakal Bangun TPS 3R di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 14 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Megapolitan
Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com