JAKARTA, KOMPAS.com - Duka menyelimuti keluarga dua anak yang meninggal dunia setelah mengalami gagal ginjal akut misterius.
Fatimah Az-Zahratullah (7) dan Fatimah Az Zahra (6), dua anak di Cilincing, Jakarta Utara, meninggal dunia karena penyakit yang masih belum diketahui penyebabnya itu.
Dokter umum DD Klinik Rorotan Ridho Andriansyah menjelaskan bahwa kedua pasien sempat berobat di kliniknya beberapa waktu lalu. Meski demikian, kondisi mereka saat itu belum mengindikasikan gejala gagal ginjal akut.
"Kalau untuk kunjungan awal di klinik, tidak ada indikasi yang mengarah ke keluhan di gangguan buang air kecil, seperti retensi urine atau nyeri buang air kecil atau pendarahan di urine," ujar Ridho saat ditemui Kompas.com di DD Klinik Rorotan, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Anak di Cilincing Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut, Sempat Alami Gangguan Pencernaan
Berdasarkan penuturannya, Fatimah Az-Zahratullah yang datang didampingi orangtuanya, mengeluhkan kulit kemerahan di bagian kaki pada 1 September 2022. Kala itu, dokter mendiagnosisnya dengan selulitis.
"Karena diagnostik selulitis, kami memberikan terapi sesuai dengan selulitis, pemberian antibiotik, kemudian pemberian analgetik dan antipiretik, obat demam, karena suhunya pada saat itu sedikit demam 37,6 derajat celsius," kata dia.
Sementara itu, pasien kedua, yakni Fatimah Az Zahra, datang dengan keluhan sakit tenggorokan atau faringitis pada 21 September 2022.
Baca juga: Anak yang Meninggal di Cilincing Sempat Minum Obat Sirup Sebelum Didiagnosis Gagal Ginjal Akut
Fatimah Az Zahra, sempat diduga menderita usus buntu dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Ayah Fatimah, Hasan Basri (38) menceritakan awal mula putrinya mengalami penyakit yang belum diketahui penyebabnya itu.
Pada 20 September 2022, Fatimah demam tinggi, lalu ia diberikan obat warung.
Baca juga: Sempat Didiagnosis Usus Buntu, Anak di Cilincing Meninggal karena Gagal Ginjal Akut
Dikarenakan sang buah hati tak kunjung membaik, Hasan membawanya ke klinik. Dokter, lanjutnya, meresepkan tiga jenis obat sirup untuk mengatasi keluhan Fatimah.
"Kami bawa ke klinik Dompet Dhuafa, terus dikasih obat. Obatnya seperti biasa, kalau anak kecil kan sirup cair, ada tiga macam kalau enggak salah," ucap Hasan.
Sayangnya, kondisi anak perempuannya semakin memburuk.
"Setelah tiga hari minum obat enggak ada perkembangan, malah timbul muntah. Jadi dia tiap kali makan minum itu muntah, selama sakit muntah terus," paparnya.
Baca juga: Jangan Sampai Ada Korban Lagi, Sudah Cukup sampai di Anak Kami Saja…
Tak menunggu waktu lebih lama, Hasan dan istrinya, Novita (35) membawa anak mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilincing guna menjalani perawatan sekitar 27 September 2022.