"Setelah satu minggu, Selasa depannya (27/10/2022) kami bawa ke RSUD Cilincing. Di RSUD Cilincing masuk UGD rawat inap, cuma waktu itu dugaannya usus buntu," kata Hasan.
Setelah didiagnosis usus buntu, pihak rumah sakit menyarankan untuk operasi. Ia pun menyetujui tindakan tersebut. Namun, anaknya justru didiagnosis gagal ginjal akut karena memiliki masalah infeksi saluran kencing dan langsung dirawat secara intensif di ruang ICU.
"Di ruang ICU itu hari Sabtunya, (1/10/2022) siang dia udah enggak sadar, kesadarannya semakin memburuk sampai dia hilang kesadaran hingga siang," ujar Hasan.
Dari RSUD Cilincing, Fatimah pun dirujuk ke RSUD Pasar Rebo. Akan tetapi, pada 3 Oktober 2022, dia dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, Fatimah Az-Zahratullah yang akrab disapa Caca mengalami demam dan gangguan pencernaan seperti nyeri perut serta muntah.
Menurut sang ayah, Muhamad Rifai (35) Caca sempat meminum obat antibiotik, puyer dan paracetamol sirup dari dokter. Hanya saja, kondisi kesehatan anak kedua dari empat bersaudara itu tidak segera membaik.
"Paginya ngeluh perutnya sakit lagi saya bawa ke klinik. Diagnosis dokter tetap sama, harus dirujuk katanya butuh obat adanya di rumah sakit," tutur Rifai.
Akhirnya, dia kembali membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilincing.
“Saya pulang kerja hampir jam 01.00 WIB, saya bawa ke IGD RSUD Cilincing. Diperiksa perutnya juga enggak kenapa-kenapa, cuma dikasih obat, vitamin sirup dan nyeri. Semuanya serba sirup,” jelasnya.
Caca pun dibawa pulang, namun kembali merasakan nyeri pada bagian perutnya. Tak lama kemudian dia dirujuk ke RS Pekerja dan dirawat inap sejak 5-10 September 2022.
Di rumah sakit, intensitas buang air kecil ataupun jumlah urinenya jauh lebih sedikit. Caca juga dipasangi kateter untuk memudahkannya buang air kecil.
“Kamis (8/9/2022) pagi infusannya diganti sementara dengan obat. Malam Jumatnya saya dipanggil ke meja perawat dikasih tahu kalau fungsi ginjal anak saya menurun,” ujar Rifai.
Lantaran tubuh Caca mulai tampak membengkak, rumah sakit pun menyarankan agar ia dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Selama di RSCM, kata Rifai, anaknya sudah mulai kehilangan kesadaran dan ditangani di ruang pediatric intensive care unit (PICU).
Caca juga melakukan cuci darah sebanyak tiga kali, sebelum mengembuskan napas terakhirnya pada 17 September 2022.
Di satu sisi, Romlah (33), ibunda Caca berharap tak ada lagi kasus gagal ginjal akut seperti yang dialami anaknya.
“Harapannya sudah cukup sampai di sini jangan sampai ada korban lagi anak kecil. Sudah cukup sampai di anak kami saja,” ungkap Romlah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.