Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Perlawanan Pedagang, Satpol PP Angkut Meja hingga Termos PKL di Masjid Istiqlal

Kompas.com - 31/10/2022, 19:51 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menggelar penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2022).

Berdasarkan pantauan Kompas.com Senin siang, kegiatan penertiban itu dipimpin oleh Camat Sawah Besar Prasetyo Kurniawan dibantu petugas Satpol PP, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, staf Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, dan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Setibanya di kawasan Masjid Istiqlal, para petugas langsung menyisir tempat para PKL biasa berjualan.

Tidak ada perlawanan dari para pedagang, sebab ketika melakukan penertiban tidak ada satu pun pedagang di lokasi. Mereka belum menggelar lapaknya, hanya ada gerobak dan peralatan-peralatan berjualan di lokasi penertiban.

Baca juga: Satpol PP Gusur 30 PKL di Kawasan Masjid Istiqlal

Dengan mudah para petugas langsung mengangkut barang perlengkapan yang digunakan pedagang untuk berjualan seperti kursi, meja, payung, termos dan lainnya.

Adapun, gerobak yang berada di lokasi penertiban tidak diangkut oleh Satpol PP. Gerobak tersebut dibiarkan tertinggal di lokasi bertujuan untuk melakukan penertiban yang sifatnya humanis.

Selain itu, di lokasi yang sama, para petugas juga mengamankan sejumlah tiga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Dari ketiga PMKS itu, dua di antaranya merupakan seorang gelandang dan satu lainnya yakni manusia gerobak.

Mereka langsung dimasukkan ke mobil suku dinas sosial untuk dibawa ke Panti Sosial di wilayah Kedoya, Jakarta Barat.

Baca juga: Kisah Friedrich Silaban, Arsitek Nasrani Perancang Masjid Istiqlal yang Hidup Susah

Kasatpol PP Kecamatan Sawah Besar Darwis Silitonga mengatakan, terdapat 30 barang-barang dari PKL yang diamankan oleh jajarannya.

"Hari ini kami tertibkan sekitar 30 pedagang. Gerobaknya tidak diambil yang kami tertibkan itu fokus kepada meja, kursi, dan payungnya," kata Kasatpol PP Kecamatan Sawah Besar Darwis Silitonga saat ditemui di lokasi, Senin.

Menurut Darwis, sejumlah barang yang berhasil disita oleh Satpol PP selanjutnya dibawa ke gudang Satpol PP di wilayah Cakung, Jakarta Timur.

Darwis berharap agar para PKL di kawasan Masjid Istiqlal segera mendapatkan tempat untuk berjualan di tempat yang lebih layak agar tidak mengganggu ketertiban umum.

"Seharusnya mereka direlokasi, karena mereka dulu pernah berjualan di sekitar kolong rel Stasiun Juanda, karena kolong rel ada perluasan akhirnya mereka dikeluarkan," ucap Darwis.

"Makanya kami minta dan berharap buat pengurus Masjid Istiqlal untuk menyediakan lapak dagang buat mereka agar tidak berdagang di pinggir jalan," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com