Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Sakit, Nenek Ini Langsung Bangkit Selamatkan Cucu Saat Kebakaran di Kebon Jeruk

Kompas.com - 31/10/2022, 18:51 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedang terbaring di kasur karena sakit, tenaga Wastiah (54) yang lemah tiba-tiba terisi penuh saat anaknya berteriak "kebakaran...kebakaran", pada Minggu (30/10/2022).

Siang itu, api berkobar secara tiba-tiba dan melahap puluhan rumah hingga lapak pengepul di Jalan Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Saya lagi sakit dari kemarin. Pas kebakaran, saya itu lagi tiduran, habis diurutin anak saya. Lalu anak saya ke dapur, tiba-tiba anak saya teriak 'Mah, kebakaran, kebakaran'," kenang Wastiah saat ditemui di posko korban kebakaran di Kebon Jeruk, Senin (31/10/2022).

Baca juga: 200 Korban Kebakaran Kebon Jeruk Mengungsi, Bantuan Berdatangan dari Warga hingga Instansi

Saat itu, suasana rumahnya terasa semakin panas.

Menyadari adanya peristiwa kebakaran, Wastiah langsung menggandeng cucunya yang berusia 6 tahun.

"Cucu saya dua di rumah, satu umur 6 tahun, satu lagi 1 tahun 2 bulan. Pas tau kebakaran, anak saya dari dapur langsung gendong yang kecil. Saya juga langsung bangun dari kasur terus gandeng cucu yang gede ke luar," kata Wastiah.

Di luar rumah dia menyadari bahwa api telah menjilat sebelah rumahnya.

Mereka pun langsung berupaya menyelamatkan diri tanpa sempat membawa satu benda berharga.

"Pas saya keluar api sudah gede banget. Sudah panas banget. Saya cuma bawa badan, sama bopong cucu-cucu saja. Saya bawa kabur," cerita Wastiah.

Enam rumah permanen, 13 pintu kontrakan, dan 40 lapak barang bekas atau rongsokan, hangus dalam kebakaran di Jalan Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (30/10/2022) siang.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Enam rumah permanen, 13 pintu kontrakan, dan 40 lapak barang bekas atau rongsokan, hangus dalam kebakaran di Jalan Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (30/10/2022) siang.

Baca juga: Tempat Rongsokan Hingga Warung Makan di Kebon Jeruk Terbakar, Asap Hitam Membumbung Tinggi

Bersyukur, Wastiah dan keluarga selamat dari peristiwa nahas dan mengerikan itu.

Namun, seluruh harta benda hingga gerobak nasi goreng yang ia miliki sejak pukuhan tahun lalu kini sudah menjadi debu.

"Saya tinggal di situ dari masa gadis sampai sekarang punya cucu. Lebih dari 36 tahun. Semua perabotan habis. Gerobak nasi goreng buat kerja juga habis," ungkap Wastiah.

Sementara itu, kebakaran tersebut melalap habis 6 rumah permanen, 13 petak kontrakan, dan 40 lapak pengepul. Wastiah dan 199 warga lainnya kini mengungsi ke posko kebakaran terdekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinkes Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinkes Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Megapolitan
Heru Budi dan Bawaslu Saling Tunjuk soal Ketegasan Larangan Kampanye di Area CFD

Heru Budi dan Bawaslu Saling Tunjuk soal Ketegasan Larangan Kampanye di Area CFD

Megapolitan
Begini Isi Surat Pernyataan yang Ditandatangani Butet Kertaredjasa terkait Pentas Teaternya

Begini Isi Surat Pernyataan yang Ditandatangani Butet Kertaredjasa terkait Pentas Teaternya

Megapolitan
Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Megapolitan
Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Megapolitan
'Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih'

"Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih"

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

Megapolitan
Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Megapolitan
Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com